Pemilu Ramah Bagi Semua Golongan,KPU Balikpapan Berikan Prioritas Bagi Manula,Bumil dan Disabilitas

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan, Noor Thoha, menjelaskan bahwa KPU telah memberi informasi kepada setiap petugas TPS untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap manula, ibu hamil, dan masyarakat yang memiliki disabilitas. Lebih lanjut, KPU juga telah menyebarluaskan informasi mengenai TPS mana saja yang menawarkan aksesibilitas bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus tersebut.

Pemilu Ramah Bagi Semua Golongan,KPU Balikpapan Berikan Prioritas Bagi Manula,Bumil dan Disabilitas
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan, Noor Thoha.

balikpapantv.co.id,BALIKPAPAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan sedang berusaha untuk membuat setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024 di Kota Balikpapan menjadi lebih ramah bagi manula, ibu hamil, dan masyarakat yang memiliki disabilitas.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan, Noor Thoha, menjelaskan bahwa KPU telah memberi informasi kepada setiap petugas TPS untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap manula, ibu hamil, dan masyarakat yang memiliki disabilitas. Lebih lanjut, KPU juga telah menyebarluaskan informasi mengenai TPS mana saja yang menawarkan aksesibilitas bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus tersebut.

Dengan upaya tersebut, diharapkan Pemilu 2024 di Kota Balikpapan dapat menjadi lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua masyarakat untuk berpartisipasi dalam memilih.

"Secara umum KPU harus memberikan prioritas kepada pemilih yang memang manula, ibu hamil, dan disabilitas. Hanya saja perlakuan ini bukan berarti kami buatkan TPS khusus, tapi setiap TPS harus memprioritaskan golongan tersebut, harus di dahulukan terlebih dahulu dan tidak boleh menunggu lama" Ucap ketua Komisi Pemilihan Umum, Noor Thoha.

Tindakan yang dimaksud di sini adalah dengan menyediakan alat bantu coblos (template) agar memungkinkan partisipasi masyarakat tuna netra dalam pemilihan umum. Alat bantu ini menggunakan huruf Braille sehingga memungkinkan mereka untuk membaca dan memahami isian pada surat suara. Tidak hanya itu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KWPS) dan keluarga juga dapat membantu dan mendampingi masyarakat tuna netra yang membutuhkan bantuan. Selain untuk masyarakat tuna netra, tindakan ini juga dapat membantu masyarakat dengan disabilitas yang tidak dapat berjalan dengan baik. Mereka dapat diarahkan ke lokasi pemungutan suara yang tidak terlalu tinggi sehingga dapat mempermudah partisipasi mereka dalam pemilihan umum.