Kisah Pasutri Sangatta Menjadi Penjual Hewan Ternak Kurban, Berbisnis Sambil Cari Pahala
Pasangan suami istri (pasutri) asal kota Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, sukses menjalankan usaha jual beli sapi untuk kebutuhan hewan kurban. Mereka tidak hanya menjual sapi kurban dengan harga terjangkau namun juga memudahkan bagi para konsumen mereka untuk bisa melakukan ibadah kurban.

balikpapantv.co.id , SANGATTA - Menjelang Idul Adha untuk bisa tumbuh dan bersaing dengan pelaku usaha penjualan hewan ternak untuk kurban bukanlah hal yang mudah, tetapi kita bisa memetik pelajaran dari mereka yang berhasil, terutama bagi para pelaku UMKM di bidang jasa penjualan hewan ternak kurban.
Pasangan suami istri (pasutri) asal kota Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, sukses menjalankan usaha jual beli sapi untuk kebutuhan hewan kurban. Mereka tidak hanya menjual sapi kurban dengan harga terjangkau namun juga memudahkan para konsumen mereka untuk bisa melakukan ibadah kurban.
Sabry Salam (46) dan Heny (35), pasutri pasutri tersebut berjualan jual sapi pada momen menjelang Idul Adha. Berlokasi di Rumah Potong Hewan (RPH) Sangatta, pasutri ini sangat menjaga kualitas kesehatan hewan ternaknya agar tidak terjangkit penyakit.
“Sapi kami di cek kesehatannya dan di vaksin, karena jika tidak sehat maka tidak bisa dijual,” kata Heny kepada balikpapantv.co.id (05/06).
Meskipun berjualan di RPH, pasutri tersebut melayani pesan antar ketujuan pelanggan yang memesan sapi kurban mereka. Sehari-hari Heny yang memiliki usaha tahu pentol bakso dengan nama merk dagang Dapur Cemot inipun mengakui dirinya ikut terjun dalam usaha penjualan hewan ternak sapi kurban ini dikarenakan untuk membantu suaminya.
“Alhamdulillah pelanggan saya yang biasanya beli tahu semok pentol bakso, sekarang nyambung beli sapi qurban kami,” ucapnya.
Pada momentum menjelang Idul Adha tahun ini, pasutri tersebut menjual sapi kurbannya dimulai dengan harga Rp15 juta.
“Tersedia dari harga Rp.15 juta awal kemarin sudah habis, inipun tinggal harga Rp.18 juta sampai ke atas, yang terjual sudah 64 ekor dan masih ada stok sekitar 60 ekor yang belum terjual” jelas Heny.
Ditambahkan oleh Heny, pada dasarnya dirinya tidak ingin memberatkan para calon konsumen untuk menunaikan ibadah kurban, oleh karena itu pasutri ini menerapkan konsep berbisnis sekaligus mencari pahala.
Untuk ihwal tujuan omzet yang didapatkan dirinya dan sang suami, Heny mengatakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya serta untuk memutar modal pada saat mendekati Idul Adha tahun selanjutnya. Di RPH itu sendiri, mereka mengupah 5 orang karyawan untuk menjaga dan memberi makan sapi kurbannya.
Meskipun pasutri ini menjual sapi kurban di wilayah Kota Sangatta, dirinya tidak menampik ada konsumen dari luar kota Sanggatta. Heny pun menjelaskan bagi pelanggan di kota Sangatta, dirinya dan sang suami menerapkan metode gratis untuk ongkos antar, namun untuk di luar Sangatta pasutri ini menerapkan ongkos antar sesuai dengan jarak kota yang menjadi lokasi pengantaran hewan ternak sapi kurban.
“Harga terjangkau untuk yang ingin membeli bisa langsung menghubungi saya via chat WA 081251317109, atau bisa juga melalui medsos Facebook Dapur Cemot tanpa ada biaya tambahan, dan free ongkir pengantaran ke kota Sangatta,” pungkasnya.
Untuk pemesanan juga dapat Klick disini BTV Niaga