Putin Kerap Kali Menangkan Pilpres Rusia

Putin menang sebagai Presiden Rusia pada Pemilu Maret 2024. Terdapat klaim bahwa Putin memanipulasi pemilihan lagi melalui sistem pemungutan suara online yang lemah tanpa verifikasi suara. Putin ingin memperoleh dukungan yang besar terhadap perang Rusia-Ukraina dan memperkuat kekuasaan Moskow atas wilayah yang mereka klaim secara ilegal. Ia mendapatkan 87 persen suara. Terdapat tiga calon lain yang bersaing dengan Putin yaitu Nikolai Kharitonov, Leonid Slutsky, dan Vladislav Davankov. Dalam Pilpres 2004, Kharitonov pernah menjadi lawan Putin dan memperoleh 13 persen suara.

Putin Kerap Kali Menangkan Pilpres Rusia

balikpapantv.co.id-Vladimir Putin keluar sebagai presiden pada Pemilu Rusia bulan Maret 2024. Selama beberapa periode, Putin telah menang dalam pemilihan presiden, dimulai dari periode 2000-2004. Sebelumnya Putin terpilih kembali menjadi presiden pada 2018 dan akan menjabat sampai 2024. 

Banyak analis yang mengatakan, Putin akan terpilih kembali sebagai presiden dan mungkin akan memerintah selama sisa hidupnya.

Putin seharusnya berakhir masa jabatannya pada tahun 2008, namun ia kembali terpilih sebagai Presiden Rusia pada tahun 2012 yang memicu protes besar-besaran. The Washington Post melaporkan bahwa Rezim Putin dicurigai telah menggunakan trik untuk memanipulasi pemilu termasuk mengendalikan tuntutan publik. 

Sejak menggantikan Boris Yeltsin sebagai presiden, Putin terus merusak lembaga demokrasi termasuk membuat komisi pemilu lemah di bawah kendali negara yang ketat. Selain itu, sistem pemungutan suara online yang lemah dan tanpa verifikasi suara juga mendapat banyak kritik dari para pemilih.

Putin ingin memperoleh legitimasi melalui pemilu untuk mengklaim dukungan besar terhadap perang Rusia melawan Ukraina dan memperkuat kekuasaan Moskow atas wilayah yang mereka klaim ilegal. 

Menurut media Rusia, pemerintah bertekad untuk mencapai suara minimal 70 persen dari jumlah pemilih dengan harapan Putin memenangkan setidaknya 80 persen suara, melebihi rekor sebelumnya pada 2018 sebesar 76,7 persen.

Tiga kandidat yang sempat bersaing dengan Vladimir Putin pada Pilpres 2024 yaitu Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis yang berusia 75 tahun, Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal yang berusia 56 tahun dan memperjuangkan eksekusi tawanan perang Ukraina, serta Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru yang berusia 40 tahun dan mendukung perang serta menulis undang-undang untuk melarang transgender mengubah jenis kelamin. Kharitonov pernah menjadi lawan Putin pada Pilpres 2004 dan hanya mendapatkan 13 persen suara.