UMKM Disabilitas di Balikpapan Kesulitan Memasarkan Produk

"Mohon kami dibantu bagaimana bisa dipasarkan agar roda ekonomi kami juga bisa berputar"

UMKM Disabilitas di Balikpapan Kesulitan Memasarkan Produk
Yang dibutuhkan adalah ruang pemasaran

balikpapantv.co.id, BALIKPAPAN - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah para penyandang disabilitas di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengaku kesulitan memasarkan produk kerajinan karena minim difasilitasi dari pemerintah kota (pemkot) Balikpapan.

“Kami sulit untuk memasarkan hasil karya kami, sehingga kami hanya menunggu orang yang membeli saja,” kata Yusuf sebagai anggota Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Balikpapan Sabtu (24/6).

Yusuf merupakan salah satu diantara puluhan penyandang disabilitas yang memproduksi kain majun, batik, tas dan berbagai kerajinan tangan di sekretariat PPDI Balikpapan.

Yusuf (34) pemilik usaha mandiri aneka batik balikpapan dan anggota PPDI Balikpapan.

Keluhan susahnya memasarkan produk kerajinannya diungkapkan pada saat balikpapantv.co.id bertandang ke sekretariat PPDI kota Balikpapan.

Upaya dalam memasarkan hasil karya Yusuf dan anggota PPDI lainnya lebih banyak mengandalkan lewat jaringan perkenalan saja untuk dijadikan oleh-oleh.Harganya pun bervariasi berkirsar antara Rp.450 ribu untuk batik cap berbahan sintetis, hingga 1,5 juta untuk batik tulis bahan alami berbahan kain katun.

“Biasa lewat kenalan saja, itupun ya jarang juga, karena gak optimal, maunya sih pakaian batik untuk pemerintahan bisa juga produk kami dibeli,” imbuhnya.

Menjahit kain majun dari kain bekas produksi anggota PPDI Balikpapan

Ditambahkan oleh Yusuf, pelatihan demi pelatihan seringkali mereka dapatkan, namun setelah pelatihan, untuk produksi hasil karya yang dibutuhkan adalah ruang pemasaran seperti para pelaku UMKM lainnya yang non disabilitas, itu yang menurut Yusuf belum didapatkan.

"Kami ingin diberi ruang lebih sebagai masyarakat, kami yang disabilitas punya hasil karya, tapi ya fasilitasi kami untuk pemasaran agar produk kami dibeli, kami gak ngemis, kami ada hasil karya.Mohon kami dibantu bagaimana hasil karya kami bisa dipasarkan agar roda ekonomi kami juga bisa berputar, bagi yang minat untuk produk PPDI bisa aja hubungi saya di nomor 081254259767, " tutur Yusuf.

Merajut membuat Keset dari kain bekas produksi anggota PPDI Balikpapan.

Yusuf sendiri adalah penyandang disabilitas yang mulai tergabung dalam PPDI di tahun 2017 silam, dari pengalaman dan ilmu yang dimilikinya sebagai pengrajin batik, Yusuf pun membagi hal tersebut kepada penyandang disabilitas PPDI Balikpapan lainnya.

Saat ini dirinya dengan segala keterbatasan fisik telah mampu membuka usaha batik rumahan yang terletak di KM 8, Kota Balikpapan. Dirinya sangat bersyukur dengan adanya PPDI Balikpapan yang bisa menjadi wadah untuk penyandang disabilitas berlatih dan berkarya.