Tahukah Kamu, RS Kopri Yang Dibangun Tak Kunjung Selesai,Buat Isran Kecewa

Pemprov pun  juga menyebut saat ini progres RS Korpri di lapangan hanya mencapai 78 persen. Sisa pekerjaan selanjutnya sekitar 22 persen lagi.

Tahukah Kamu, RS Kopri Yang Dibangun Tak Kunjung Selesai,Buat Isran Kecewa
Ditarget selesai dan beroperasi pada awal 2022 namun sampai saat ini belum selesai. 

balikpapantv.co.id, SAMARINDA - Pembangunan RS Kopri memang menuai kontroversi hingga saat ini. Dimana pembangunan yang awalnya dikerjakan pada tahun 2021 itu ternyata gagal selesai. 

Saat itu, pembangunan RS Kopri mempunyai masa lalu yang kelam dengan pengerjaannya yang tak sesuai target. Bahkan pihak kontraktor pun sudah di blacklist oleh Pemprov Kaltim. 

Setelah gagal menyelesaikan proyek RS Korpri, Dinas PUPR Kaltim akhirnya mengambil langkah tegas. Yaitu menghentikan kontrak dengan PT Telaga Pasir Kuta, sebagai pelaksana pembangunan dengan melakukan blacklist

Pasalnya, meski telah diberi waktu tambahan dua kali 50 hari, PT Telaga Pasir Kuta belum juga menyelesaikan proyek senilai Rp 43 miliar tersebut.

Pemprov menyebut bahwa akibat blacklist  PT Telaga Pasir Kuta mendapat sanksi selama dua tahun tidak bisa mengikuti lelang proyek di Kaltim. Dimana perusahaan ini selama dua tahun tidak bisa melakukan pekerjaan, tidak bisa mengikuti lelang. 

Pemprov pun  juga menyebut saat ini progres RS Korpri di lapangan hanya mencapai 78 persen. Sisa pekerjaan selanjutnya sekitar 22 persen lagi. Termasuk material yang ada di lapangan.

Selanjutnya, nasib RS Korpri akan dilelang ulang untuk mencari kontraktor yang akan menyelesaikan fisik gedung rumah sakit tersebut. Hanya saja, PUPR Kaltim tidak bisa memastikan kapan proyek tersebut akan dilanjutkan.

"Sisa pekerjaan akan di lelang ulang, dianggarkan kembali, dilelang kembali. Masalah tahun ini atau tahun depan saya belum tahu," Ucap Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, kepada awak media. 

Sebelumnya, sudah empat bulan proyek Pemprov Kaltim Rumah Sakit (RS) Kopri tak juga kunjung rampung. Padahal, proyek dengan nilai Rp 43,3 miliar melalui dana APBD Perubahan 2021 harusnya sesuai kontrak selesai pada akhir Desember tahun itu. 

Rasa kekecewaan akan pembangunan RS Kopri inipun diungkap Gubernur Kaltim Isran Noor.  "PR kita saat ini adalah Rumah Sakit Korpri di Sempaja, kompleks olahraga Kadrie Oening," ucapnya. 

Menurutnya, hanya karena tidak adanya kapasitas keuangan dan lemahnya perencanaan manajemen pihak kontraktor rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu. "Itu gara-gara kontraktornya. Modalnya DP, down payment (uang muka)," tegasnya. 

Diakuinya, sesuai rencana awal pembangunan pada September 2021 (groundbreaking), ditarget selesai dan beroperasi pada awal 2022 namun sampai saat ini belum selesai. 

Kedepan, orang nomor satu Benua Etam ini pun berharap dalam setiap kegiatan (proyek), terlebih ketika proses untuk kontraktor hendaknya lebih selektif, "Nah itu penyakitnya kontraktor kita. Kalau tidak memiliki kapasitas, atau ada persoalan lain," ujarnya.

Namun demikian, ungkapnya, informasi terbaiknya selain Rumah Sakit Mata yang telah diresmikan dan beroperasi dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 74,29 miliar. Juga, saat ini sedang dibangun Gedung Pandurata RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan Gedung Pelayanan Jantung Terpadu di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Untuk pembangunan Gedung Pandurata RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda, sebut Ketua Umum APPSI ini, tidak kurang Rp 382,22 miliar hingga tahun 2025. Demikian pula, Gedung Pelayanan Jantung Terpadu di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dengan kebutuhan anggaran keseluruhan mencapai Rp 357 miliar.

"Itu semua uang dari APBD kita. Besar memang anggaran pembangunannya. Tapi untuk rakyat tidak apa-apa," pungkasnya.