Salman Tuna Netra Penjual Telur Asin di Sudut Kota Balikpapan, Ikhlas Menjadi Kunci Hidupnya

“Kalau ada yang beli telur asin yaitu jadi rezeki bagi saya, seberapanya pun yang saya dapat maka itulah rezeki saya dari Allah,”

Salman Tuna Netra Penjual Telur Asin di Sudut Kota Balikpapan, Ikhlas Menjadi Kunci Hidupnya
Salman (47), seorang pedagang telur asin penyandang tuna netra membagikan kisah nya dalam berdagang

balikpapantv.co.id, BALIKPAPAN-Pernah barang dagangannya berupa telur asin diambil tanpa dibayar,lalu pernah juga kotak penyimpan uang hasil dagangannya di bongkar paksa oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab,penjual telur asin tuna netra di sudut kota Balikpapan itu mengikhlaskan kejadian tersebut.Baginya itu lah cara dia bersedekah kepada orang lain,ya ikhlas itu yang dikatakannya dengan suara lirih di ujung telepon.

Dia Salman (47), seorang pedagang telur asin penyandang tuna netra membagikan kisah nya dalam berdagang meskipun memiliki keterbatasan fisik.

“ Sering saja telur asin yang saya jual diambil orang tanpa dibayar, kotak uang untuk orang membayar setelah membeli telur asin yang saya jual pun sering juga di bongkar orang, makanya sering saya ganti gemboknya, tapi gak apa-apa, saya ikhlas mungkin orang itu sedang butuh telur saya dan uang saya,” ungkapnya.

Salman tidak ingin melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, baginya itu akan menggugurkan pahala dari keikhlasannya.

Tidak hanya duka yang dialami Salman dalam berdagang telur asin, namun ada hal yang dirinya anggap sangat menyenangkan dikala ada orang yang membeli dagangannya.

“Kalau ada yang beli telur asin yaitu jadi rezeki bagi saya, seberapanya pun yang saya dapat maka itulah rezeki saya dari Allah,”tuturnya.

Salman pun berharap dagangannya ini bisa berkembang kedepannya dan banyak pembeli agar dirinya bisa memenuhi kebutuhan dapur keluarga kecilnya dan yang terpenting adalah biaya pendidikan untuk anak-anaknya menjadi prioritas bagi dirinya sebagai kepala keluarga yang gigih mencari nafkah. Salman sekarang tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih bersekolah di kota Balikpapan.

Salman sebelumnya berprofesi sebagai tukang pijat saat sebelum pandemic covid 19 melanda. Namun dikala pandemic covid 19 memporak porandakan kehidupan, dirinya pun beralih menjual telur asin.

“Sebelumnya saya tukang pijat,namun saat covid 19 saya jadi penjual telur asin hingga hari ini,karena yang mau pijat masih belum banyak lagi seperti dulu,” ujarnya di ujung telepon kepada balikpapantv.co.id, Kamis (22/06).

Dagangan telur asin Salman dihargai Rp.15 ribu per mika dengan isi tiga telur asin. Salman kini berjualan di trotoar depan SMA Negeri 1 Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 18.00 WITA.