Proyek PGN Dikeluhkan DPRD Balikpapan,Dianggap Rusak Fasum,Nah Lhoh Gimana Tuh ?
Pipa induk PDAM di Soekarno-Hatta tepatnya di jalan Padat Karya bocor, serta penurunan badan jalan di Km 3 dan keretakan jalan di Km. 5, Balikpapan Utara. Syarifuddin Oddang, Anggota DPRD Balikpapan, menyuarakan kekhawatirannya terkait pelaksanaan proyek yang harus memenuhi standar keamanan dan kenyamanan lingkungan, serta tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Namun, pelaksanaan proyek nyatanya menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada badan jalan.

balikpapantv.co.id,BALIKPAPAN-Masyarakat di Balikpapan mengeluhkan dampak dari proyek yang sedang dilakukan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution. Salah satu dampaknya adalah pipa induk PDAM di Soekarno-Hatta tepatnya di jalan Padat Karya bocor, serta penurunan badan jalan di Km 3 dan keretakan jalan di Km. 5, Balikpapan Utara. Syarifuddin Oddang, Anggota DPRD Balikpapan, menyuarakan kekhawatirannya terkait pelaksanaan proyek yang harus memenuhi standar keamanan dan kenyamanan lingkungan, serta tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Namun, pelaksanaan proyek nyatanya menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada badan jalan.
“Kita minta ada tanggung jawab. Silahkan proyek berjalan. Tapi jangan sampai bikin dampak pada warga setempat. Tapi ini jalan rusak, berlubang dan berlumpur sampai macet,” ujarnya.
Oddang menjelaskan bahwa DPRD telah membahas masalah izin dampak lingkungan serta aspek safety pipa gas berkali-kali. Terlebih lagi, cakupan proyek ini meliputi daerah dari Kukar hingga Balikpapan, hampir sepanjang jalan Soekarno-Hatta termasuk bagian dari proyek tersebut. Bahkan, di sepanjang turunan Muara Rapak terdapat tumpukan pipa.
Oddang pun menekankan bahwa meski bukan ahli teknis, DPRD tahu bahwa aspek keamanan harus menjadi prioritas. DPRD telah memberikan masukan dalam beberapa pertemuan, akan tetapi masalah masih berulang. Dia memohon agar hal ini menjadi perhatian terutama karena ini merupakan jalur utama.
Oddang menuntut agar PGN segera menyelesaikan masalah dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek pipa mereka. Dampaknya memengaruhi kemacetan di beberapa titik saat jam sibuk. Selain itu, ia juga menyebutkan bekas galian di tepi jalan yang harus segera ditutup. Padahal, beberapa titik jalan baru saja dilakukan pemeliharaan dengan menggunakan APBD Provinsi Kaltim.
“Apalagi kita yang dapil utara tiap hari lewat situ disajikan dengan kemacetan. Intinya aspek keamanan, disiplin SOP, kedalaman pipa. Itu yang lebih penting. Yang rusak-rusak segera diperbaiki agar tidak berbahaya,” tambahnya.