Program Transisi Energi PLN Terbukti Diminati Perbankan Nasional, 12 Triliun Siap Mengucur
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menambahkan bahwa PLN membutuhkan dukungan pembiayaan yang beragam untuk menjalankan proyek transisi energi ke depan. Green Loan sebesar Rp12 triliun yang berhasil diperoleh PLN pada hari itu merupakan bentuk kepercayaan dari lembaga keuangan dalam negeri pada PLN dalam menjalankan program strategis.

balikpapantv.co.id,Jakarta - PT PLN (Persero) mendapatkan dukungan pembiayaan hijau atau Green Loan dari beberapa lembaga keuangan nasional senilai Rp12 triliun untuk mendukung program transisi energi yang tengah dilaksanakan. Fasilitas pinjaman ini dicapai melalui penandatanganan beberapa perjanjian dengan sejumlah pihak di Kantor Pusat PLN pada Jumat (29/12).
Dalam hal ini, PLN menandatangani perjanjian sindikasi dengan beberapa lembaga keuangan nasional seperti PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Central Asia, Tbk., dan PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. Selain itu, PLN juga mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero).
Melalui kerjasama ini, bank-bank besar di Indonesia menjunjung tinggi komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau dan mempercepat program transisi energi ke arah energi terbarukan.Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut dukungan dari lembaga keuangan dalam negeri sebagai bukti kekuatan Indonesia dalam mewujudkan transisi energi. PLN sebagai key player transisi energi di Indonesia komitmen dalam mempercepat pengembangan energi hijau dengan dukungan dari seluruh pihak.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menambahkan bahwa PLN membutuhkan dukungan pembiayaan yang beragam untuk menjalankan proyek transisi energi ke depan. Green Loan sebesar Rp12 triliun yang berhasil diperoleh PLN pada hari itu merupakan bentuk kepercayaan dari lembaga keuangan dalam negeri pada PLN dalam menjalankan program strategis.
Dalam sindikasi ini, Bank Mandiri juga ditunjuk sebagai green loan coordinator dalam memberikan fasilitas pinjaman hijau, selain menjadi Kreditur Sindikasi, untuk mendukung aktivitas PLN dalam mempercepat transisi energi menuju energi terbarukan. Hal ini mendapat dukungan dari Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Arief Ariyana, yang menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan dukungan nyata lembaga keuangan terhadap PLN dalam mempercepat proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan juga program lainnya.
Fasilitas pembiayaan hijau ini dilakukan melalui skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman Sindikasi terdiri dari skema konvensional sebesar Rp9 triliun dan skema syariah sebesar Rp1 triliun. Sedangkan fasilitas pinjaman Bilateral terdiri dari skema konvensional sebesar Rp1 triliun dan skema syariah sebesar Rp1 triliun. Fasilitas ini akan diperoleh oleh PLN selama 10 tahun dan akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lainnya yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PLN Green Financing Framework.
Dukungan ini menunjukkan adanya keyakinan dari bank-bank forum keuangan internasional terhadap PLN dan Indonesia dalam menjalankan langkah nyata dalam pengembangan energi bersih dan percepatan transisi energi. Selain itu, dukungan ini sejalan dengan misi Lembaga Keuangan Bank dan non-Bank Nasional yaitu mendukung terwujudnya net zero emissions pada tahun 2060 sesuai dengan komitmen Indonesia yang diungkapkan dalam Climate Change Conference (COP) di Glasgow, Mesir, dan Dubai.