PLN Ungkap Strategi Perkuat Kompetensi SDM sebagai Komitmen Transisi Energi di Indonesia.

Didi Maajunanto, Direktur SDM dan Umum PLN menuturkan, para karyawan PLN telah menjalani program pelatihan dan pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri untuk mempelajari tentang keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat SDM PLN dan menjalankan misi percepatan transisi energi di Indonesia.

PLN Ungkap Strategi Perkuat Kompetensi SDM sebagai Komitmen Transisi Energi di Indonesia.
Untuk menjadikan PLN perusahaan yang kokoh dan  agile, dibutuhkan SDM terbaik di setiap bidang

balikpapantv.co.id,DUBAI- PLN (Persero) telah berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperkuat kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi modal utama dalam menjawab tantangan transisi energi. SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf global dan berkontribusi besar dalam mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu mengungkapkan bahwa agenda transisi energi telah tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN memuat bahwa hingga tahun 2030, pemerintah akan mendorong peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) lewat sumber energi domestik.

Namun, Jisman menambahkan bahwa upaya tersebut masih menemui tantangan seperti lokasi potensi EBT yang besar namun jauh dari lokasi pusat permintaan listrik. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kesesuaian tersebut.

Sebagai solusi, Jisman menjelaskan bahwa diperlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk mengevakuasi energi listrik dari lokasi potensial ke pusat beban. Oleh karena itu, Indonesia berencana untuk mengembangkan super grid di lima pulau utama yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di Indonesia. Diskusi bertajuk "Just and Orderly Transition" di Indonesia Pavilion pada COP 28 di Dubai menjadi wadah untuk membahas solusi transisi energi di Indonesia.

Tantangan penurunan emisi karbon semakin mendesak dan upaya-upaya pemerintah dan PLN semakin sejalan dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, peran Sumber Daya Manusia (SDM) di PLN menjadi hal yang sangat krusial dalam menggerakkan agenda transisi energi di Indonesia.

"Ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita harus memikirkan banyak aspek, kita tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk tenaga kerja dan sumber daya manusianya," ungkap Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto dalam kesempatan yang sama.

Didi Maajunanto, Direktur SDM dan Umum PLN menuturkan, para karyawan PLN telah menjalani program pelatihan dan pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri untuk mempelajari tentang keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat SDM PLN dan menjalankan misi percepatan transisi energi di Indonesia.

Saat ini, PLN sedang mempersiapkan beberapa pegawai untuk mengikuti pendidikan formal seperti pelatihan, workshop dan studi komprehensif, serta magang di mitra strategis untuk mendapatkan pengalaman yang berharga.

Didi menambahkan bahwa PLN telah mengirimkan sekitar 300 pegawai untuk mendapatkan gelar master, beberapa di antaranya belajar hingga ke luar negeri seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan komitmen PLN dalam mengembangkan SDM yang berkualitas untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

"Gagasan ini memerlukan DNA baru pegawai PLN, yang secara tradisional PLN mempunyai pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil. Oleh karena itu untuk menghadapi transisi energi, Direktorat SDM mempersiapkan seluruh SDM untuk menyukseskan transisi energi," jelasnya.

Didi Maajunanto menegaskan bahwa PLN terus memperkuat program capacity building bagi seluruh karyawan PLN. Menurutnya, PLN terus berinvestasi dalam pembangunan energi terbarukan dan mendukung modal untuk aspek transisi yang adil seperti pelatihan dan rehabilitasi pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh karyawan PLN memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menjalankan tugas-tugas mereka dalam mendukung transisi energi ke depan di Indonesia.

"Untuk menjadikan PLN perusahaan yang kokoh dan  agile,kita membutuhkan SDM terbaik di setiap bidang. Program tugas belajar ini menargetkan 15% pegawai PLN berpendidikan Magister dan Doktoral," pungkas Didi.

Dalam tiga tahun terakhir, PLN telah menjalankan transformasi perusahaan berbasis digital, mulai dari energi primer, pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan hingga pelayanan pelanggan. Transformasi digital ini mampu meningkatkan efisiensi perusahaan, termasuk pada sumber daya manusianya.

Namun, di balik transformasi berbasis digital tersebut, PLN juga terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan budaya perusahaan yang unggul untuk menghadapi tantangan transisi energi ke depan. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan seluruh karyawan PLN memiliki keterampilan, pengetahuan, dan budaya kerja yang diperlukan untuk mendukung transisi energi di Indonesia.Tidak dapat dipungkiri bahwa semua karyawan PLN bekerja untuk satu tujuan, yaitu memastikan kepuasan pelanggan.