PLN UIP KLT bersama Rumah Zakat berhasil Kurangi Risiko Stunting Berkepanjangan di Teluk Lerong Ulu Samarinda
PLN UIP KLT dan Rumah Zakat menerapkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk menangkal permasalahan stunting di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda. Program ini diterapkan untuk 20 balita stunted dan 12 ibu hamil dengan kondisi energi kronis (KEK). Program TJSL yang berlangsung selama tiga bulan ini membantu mencegah risiko berkepanjangan seperti gagal tumbuh dan gangguan metabolik di kemudian hari dengan memberikan bantuan makanan tiga kali sehari, home visit dari kader posyandu, bantuan suplemen dan makanan penunjang gizi bagi ibu hamil, serta kelas ibu hamil.

balikpapantv.co.id,SAMARINDA- PLN UIP KLT bersama Rumah Zakat telah menerapkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk menangkal permasalahan stunting di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda. Program ini diterapkan untuk 20 balita stunted dan 12 ibu hamil dengan kondisi energi kronis (KEK). Program yang dimulai sejak Desember 2023 hingga Februari 2024 ini berhasil mengurangi risiko stunting berkelanjutan.
Program mencakup pemberian bantuan makanan tiga kali sehari, home visit dari kader posyandu, bantuan suplemen dan makanan penunjang gizi bagi ibu hamil, serta kelas ibu hamil. Sejak stunting ditandai dengan kondisi gangguan pertumbuhan anak, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar, program ini akan membantu mencegah risiko berkepanjangan seperti gagal tumbuh dan gangguan metabolik di kemudian hari. Semua program ini dijalankan bersamaan dengan pihak pemerintah dan diatur sesuai dengan arahan dari Puskesmas setempat.
“Kondisi stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti asupan kalori yang tidak adekuat dikarenakan faktor sosial ekonomi, pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita, ketersediaan bahan makanan setempat, pengaruh budaya dan juga faktor bawaan lainnya. Melalui program TJSL ini, PLN mencoba untuk turut serta dalam penanganan stunting sejak dini yaitu dimasa kehamilan sang ibu, dan juga di masa 1000 hari pertama kelahiran dengan range usia 0 - 4 tahun yang masih dalam kategori stunted atau masih dapat diatasi melalui penambahan makanan tambahan,” jelas Raja.
Program TJSL yang diterapkan oleh PLN UIP KLT dan Rumah Zakat berhasil mendorong peningkatan kesehatan ibu dan balita di Kelurahan Teluk Lerong Ulu selama tiga bulan. Para kader posyandu juga diberikan pelatihan dan ilmu tentang cara membuat makanan yang menarik namun tetap mempertimbangkan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak.
Hal ini dapat membantu para kader posyandu dan orang tua dalam memberikan makanan yang tepat untuk anak-anak mereka. Ketua Posyandu Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Dian menyambut positif program ini dan mengucapkan terima kasih kepada PLN dan Rumah Zakat atas bantuan dan pelatihan yang diberikan.
“Alhamdulillah, selama ini program pengentasan stunting cuman dilaksanakan 1 kali saja, dan tanpa monitoring. Baru PLN ini yang melaksanakan program dengan sangat baik. Mulai dari memperhatikan bahan yang dipakai hingga bagaimana cara kami harus menyediakan makanan untuk anak. Sehingga dapat dicatat bahwa dengan program ini PLN membantu meningkatkan gizi 20 anak balita di wilayah kami. Selama 3 bulan ini kami catat setiap anak beratnya meningkat mulai dari 100 gram hingga ada yang mencapai 2.300 gram,” ucap Dian.
Selain pemberian makanan tambahan, PLN UIP KLT juga menyediakan Kebun Gizi yang menanam sayur mayur. Kebun ini bisa dimanfaatkan secara pribadi atau dijual untuk menambah perekonomian masyarakat di Kelurahan Teluk Lerong Ulu.
Program tersebut merupakan hasil kerjasama yang baik antara PLN, Rumah Zakat, Puskesmas Wonorejo, dan Dinas Kesehatan. Diharapkan dengan adanya program ini, potensi kondisi stunting dapat dihilangkan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. Tutup Raja.