PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG di Nusa Tenggara

PLN EPI dan Indokorea Gas Consortium berkolaborasi dalam proyek gasifikasi pembangkit di Nusa Tenggara untuk pengembangan akses energi bersih dengan acuan pada ARED. Tahap pertama akan membangun infrastruktur midstream LNG di enam lokasi di pulau Lombok, Sumbawa, Flores, dan Timor dengan kapasitas 377 MW. Kemitraan ini juga akan memperbaiki infrastruktur midstream LNG di Nusa Tenggara Barat dan Timur sebagai bagian dari upaya transisi energi. Indokorea Gas Consortium membantu PLN EPI mempercepat transisi energi di sektor kelistrikan Indonesia dengan pengembangan infrastruktur midstream LNG.

PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG di Nusa Tenggara
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat setempat dengan memberikan akses energi yang lebih bersih dan terjangkau.

balikpapantv.co.id- PLN EPI, subholding PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Indokorea Gas Consortium untuk merealisasikan proyek gasifikasi pembangkit di cluster Nusa Tenggara melalui pengembangan infrastruktur midstream LNG, terutama di wilayah Nusa Tenggara. Penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) dilakukan oleh kedua pihak pada tanggal 22 Maret di Jakarta. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat setempat dengan memberikan akses energi yang lebih bersih dan terjangkau. Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso, menyatakan bahwa kemitraan ini akan memajukan infrastruktur midstream LNG di Nusa Tenggara Barat dan Timur.

"Proyek ini sangat penting untuk mendorong transisi energi di PLN yang sekaligus merupakan upaya efisiensi melalui konversi bahan bakar diesel ke gas" kata Adi.

Adi Lumakso berharap kerja sama dengan Indokorea Gas Consortium dapat mendorong penyelesaian pembangunan infrastruktur midstream LNG tepat waktu dan mewujudkan pengurangan emisi dan efisiensi secara lebih cepat lagi. PLN EPI akan mengembangkan infrastruktur midstream LNG di enam lokasi di pulau Lombok, Sumbawa, Flores, dan Timor dengan total kapasitas 377 MW pada tahap pertama. 

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, menyatakan pentingnya pengembangan infrastruktur midstream LNG dalam transisi energi menuju pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan dukungan terhadap energi terbarukan. Mitra PLN EPI, PT Prima Osean Nusantara, menyambut baik kerja sama ini dan menekankan peran penting gas dalam transisi energi di Indonesia yang masih memiliki cadangan gas yang melimpah.

“Kerja sama ini tentunya menyoroti pentingnya peran gas dalam transisi energi, terutama mengingat Indonesia memiliki cadangan gas yang melimpah,” ungkapnya.

Min Ho Song dari Kogas Tech memberikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada konsorsium Indokorea Gas dan mengungkapkan bahwa Kogas Tech memiliki pengalaman dan teknologi untuk pengembangan fasilitas terminal dan regasifikasi LNG, terutama di Korea Selatan. 

Kogas Tech siap berkontribusi bersama PLN EPI dalam pengembangan midstream LNG untuk mewujudkan transisi energi, khususnya dalam sektor kelistrikan di Indonesia.