PLN Di COP28 Dubai Ajak Komunitas Global Berkolaborasi Wujudkan Energi Bersih
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan masalah global, karena satu ton emisi CO2 di Dubai akan menyebabkan dampak yang sama dengan satu ton emisi CO2 di Jakarta. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan berkolaborasi. Ia juga menjelaskan bahwa PLN telah memiliki roadmap yang jelas untuk memastikan bahwa transisi energi di Indonesia dapat sukses dilaksanakan.

balikpapantv.co.id,DUBAI- PLN terus mempercepat implementasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang paling ramah lingkungan dalam sejarah Indonesia dengan strategi Accelerating Renewable Energy Development (ARED) untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 dan mewujudkan kemandirian energi nasional. Vice President for Afrika, Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP), Joseph Nganga, menyatakan bahwa seluruh aliansi di GEAPP dan Bank Dunia bekerja keras untuk terus mendorong transisi energi. Ia percaya bahwa progres yang telah dicapai dalam teknologi, pasar, dan pendanaan energi hijau sudah sangat baik. Oleh karena itu, ia mengajak pemangku kebijakan yang hadir di COP28 untuk terus berkolaborasi dan mendorong transisi energi ini.
”Pemerintah mesti terus mendorongnya, karena semua sektornya masih sangat terfragmentasi. Hari ini kita melihat semua ingin berkolaborasi untuk mengatasi fragmentasi dan meningkatkan distribusi energi terbarukan demi mereduksi emisi,” jelas Nganga pada sesi diskusi “From Concept to Impact: Energizing Progress in the Global South’s Energy Transition and Investment Pathways” by GEAPP, dalam rangkaian COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (01/12).
Paul Polman, Business Leader dan penulis "Net Positive", juga menekankan bahwa perubahan sistemik dalam transisi energi yang berkelanjutan tidak dapat dilakukan secara terisolasi. Komunitas global harus berkolaborasi untuk merancang konsep transisi energi yang efektif dan berkelanjutan.
”Mungkin separuh dari populasi dunia tidak punya pasokan listrik yang memadai. Kita tahu bahwa ini adalah jalan keluar untuk semua itu, juga solusi untuk menggerakkan sistem perekonomian kita,” ungkap Paul.
Dalam acara tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan masalah global, karena satu ton emisi CO2 di Dubai akan menyebabkan dampak yang sama dengan satu ton emisi CO2 di Jakarta. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan berkolaborasi. Ia juga menjelaskan bahwa PLN telah memiliki roadmap yang jelas untuk memastikan bahwa transisi energi di Indonesia dapat sukses dilaksanakan.
Tiga tahun yang lalu, PLN berhasil menghapus 13 GW energi batu bara dari perencanaan, menghindarkan Indonesia dari emisi karbon sebesar 1,8 miliar ton dalam 25 tahun. PLN dan Pemerintah merancang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang paling ramah lingkungan dalam sejarah Indonesia. Menurut Darmawan, RUKN terbaru tidak hanya berkontribusi dalam mencapai net-zero emission pada tahun 2060, tetapi juga bisa mewujudkan kemandirian energi nasional dan menghindarkan Indonesia dari ketergantungan energi impor.
”Indonesia adalah negara dengan 17 ribu pulau, kita mengelola 5.200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Energi fosil ini sebagian besar adalah energi impor dan harganya sangat mahal, 1 kilowatt hour (kWh) kira-kira 28 sampai 32 sen. Bagaimana kita bisa beralih dari energi impor ke energi dalam negeri? Kita bisa beralih dari energi fosil ke energi terbarukan (EBT),” kata Darmawan.
Dalam penjelasannya, Darmawan mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, konsumsi bahan bakar solar PLTD PLN mencapai 2,9 miliar liter atau sekitar 5,6% dari total kebutuhan bahan bakar PLN, dengan total biaya sebesar Rp 39,3 triliun.
“Melalui strategi dedieselisasi, kapasitas pembangkit diesel milik PLN sebesar 1,6 GW mampu dikurangi konsumsi solarnya sebesar 1,2 miliar liter per tahun dan kami bisa menghemat Rp 8,4 triliun per tahun,” lanjut Darmawan.
PLN telah menyiapkan strategi Accelerating Renewable Energy Development (ARED) dengan smartgrid dan green enabling transmission line untuk menyalurkan potensi energi baru dan terbarukan dari lokasi terpencil ke perkotaan. Dalam rangka menurunkan biaya energi yang mahal menjadi terjangkau, PLN telah merancang dan membangun energi terbarukan dari tenaga surya, dengan dukungan sistem penyimpanan energi baterai, yang mampu beroperasi selama 24 jam non-stop. Hal ini diungkapkan oleh Darmawan Prasodjo dalam upaya PLN memuluskan roadmap transisi energi di Indonesia.
Dengan BESS, PLTS dapat menyimpan energi saat matahari bersinar dan digunakan saat malam hari.
”Dulu kalau bicara energi murah itu kotor, namun saat ini karena inovasi pada EBT, harga energi dan penyimpanannya turun satu per satu dari tahun ke tahun,” papar Darmawan.
Menyikapi lokasi terpencar dan infrastruktur terbatas, PLN telah memperbarui konsep transisi energi di Indonesia dengan mempertimbangkan aspek geografis dan kondisi ekonomi, kata Darmawan. Menurutnya, konsep baru melalui akselerasi clustering perlu diterapkan untuk transisi energi.
Darmawan mengatakan bahwa PLN telah menyiapkan ekosistem investasi yang kondusif dan berharap dapat menarik minat investor untuk berkolaborasi.
”Kami akan terus berinovasi dan siap menghadirkan ekosistem kondusif yang dapat menarik peluang bagi investor berkolaborasi pada penyediaan tenaga listrik berkelanjutan dengan skala proyek yang menarik,” ucap Darmawan.
Dalam semangat keadilan pada proses lelang, PLN telah berhasil menarik banyak mitra global dengan mendaftar dalam proses lelang tahap 1 program dedieselisasi. Darmawan menegaskan bahwa transisi energi sangat penting untuk menyediakan energi secara berkelanjutan yang dapat menjaga momentum dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, membangun kapasitas nasional, menciptakan lapangan kerja, memberikan kesejahteraan pada masyarakat, mengentaskan kemiskinan, dan menjaga lingkungan.
”Transisi energi ini sangat penting kita lakukan dalam menyediakan energi berkelanjutan bagi masyarakat kita. Jadi di sini saya ingin menyampaikan bahwa kami berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memperlambat pemanasan, jika memungkinkan, untuk mendinginkan bumi. Ayo berkreasi, ayo bangun energi terbarukan bukan hanya sumber energi tapi juga sumber harapan dan masa depan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tutup Darmawan.(ADV)