Perdana Menteri Israel Mendorong Negosiasi Baru untuk Membebaskan Sandera di Gaza.
Namun, Netanyahu tetap berkomitmen untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas dan menyatakan tekadnya untuk menghancurkan kelompok militan tersebut. "Insutruksi yang saya berikan kepada tim perunding didasarkan pada tekanan ini dan tanpanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa," kata Netanyahu. Perdana Menteri Netanyahu mengungkapkan hal tersebut setelah kepala Mossad, David Barnea, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, di Eropa pada Jumat (15/12).

balikpapantv.co.id- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan keinginannya untuk melakukan perundingan baru dengan Hamas guna membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza. Dilaporkan bahwa percakapan ini mungkin sedang berlangsung setelah kepala intelijen Israel berkunjung ke Qatar, yang bertindak sebagai mediator dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Menurut laporan Al Jazeera pada Senin (18/12), Pasukan Israel secara tidak sengaja telah membunuh tiga sandera yang disandera oleh Hamas. Meskipun tekanan dan biaya yang besar terkait dengan perang ini, Netanyahu mengatakan bahwa perang ini harus dilanjutkan sampai menang.
Perdana Menteri Israel tersebut menyatakan bahwa Gaza harus didemiliterisasi dan berada di bawah kontrol keamanan Israel. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa serangan Israel ke Gaza pada bulan lalu telah membantu membebaskan sejumlah sandera.
Namun, Netanyahu tetap berkomitmen untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas dan menyatakan tekadnya untuk menghancurkan kelompok militan tersebut.
"Insutruksi yang saya berikan kepada tim perunding didasarkan pada tekanan ini dan tanpanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa," kata Netanyahu.
Perdana Menteri Netanyahu mengungkapkan hal tersebut setelah kepala Mossad, David Barnea, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, di Eropa pada Jumat (15/12).
Menurut sumber dari TBS News, kemungkinan terdapat gencatan senjata di Gaza dan opsi perjanjian damai jika kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dengan permintaan dari salah satu pihak.
Sementara itu, Netanyahu tidak bersedia untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait pertemuan tim perunding di Eropa tersebut.
Di sisi lain, Hamas sudah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan mau membuka kembali negosiasi apapun yang terkait dengan pertukaran sandera.