Pengurus Warok Ponorogo Perantauan Kutim Dilantik, Ardiansyah Memotivasi Masyarakat untuk Melestarikan dan Menjadikan Budaya sebagai Perekat Bangsa

Kutim merupakan "Tanah Ajaib" atau Magic Land yang memiliki keberagaman etnis, terdiri dari sekitar 33 persen suku Jawa, 31 persen suku Bugis, serta suku Kutai, Dayak, dan suku-suku lainnya. Keberagaman tersebut menjadi salah satu kekayaan bagi Kutim, oleh sebab itu ia menekankan interaksi antar etnis melalui paguyuban.

Pengurus Warok Ponorogo Perantauan Kutim Dilantik, Ardiansyah Memotivasi Masyarakat untuk Melestarikan dan Menjadikan Budaya sebagai Perekat Bangsa
kebudayaan Indonesia senantiasa menghargai keberagaman dan keberadaan satu sama lain.

balikpapantv.co.id,SANGATTA- Ruangan Meranti di Kantor Bupati Kutim menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan Pelantikan Pengurus Korcab Kutim Warok Ponorogo Perantauan (WPP) untuk periode Bhakti 2022-2025 sekaligus memperingati Hari Jadi ke-1. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua Ikapakarti Kutim Poniso Suryo Renggono, Ketua WPP Kaltim Duri, serta beberapa undangan. Sebelum pelantikan dimulai, para hadirin membaca Surat Keputusan (SK) terlebih dahulu. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan dan pembacaan Ikrar yang dipimpin oleh WPP Wilayah Provinsi Kaltim Duri, dan dilanjutkan dengan penyerahan bendera pataka.

Ketika memberikan sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru saja diambil sumpahnya. Ia berharap mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik dan mengucapkan selamat atas Hari Jadi ke-1 Warok Ponorogo Perantauan (WPP) Korcab Kutim. Bupati Ardiansyah juga mengajak pengurus WPP untuk bekerja bersama-sama dalam membangun Kutim demi mencapai visi "Menata Kutim Sejahtera untuk Semua".

“Harapannya paguyuban ini lebih memberikan pengayaan (memperkaya ilmu pengetahuam) dalam membangun Kutim,” sebutnya.

Bupati Ardiansyah menambahkan bahwa sebentar lagi akan memasuki tahun politik, dan ia mendorong seluruh warga untuk menggunakan hak pilih mereka dengan bijak dalam memilih pemimpin yang dapat memajukan Kutim, menjamin kesejahteraan, dan kemakmuran bagi seluruh warganya tanpa terkecuali. Kutim adalah daerah yang beragam dari segi jumlah penduduk, agama, dan latar belakang sosial. Namun, Bupati Ardiansyah juga menegaskan bahwa Kutim memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh seluruh warganya, baik di bidang pendidikan, pertanian, maupun perkebunan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Kutim untuk saling mendukung dan berkolaborasi dalam memajukan daerah ini.

Bupati Ardiansyah menyampaikan bahwa Kutim merupakan wilayah yang patut disyukuri dan dibanggakan. Kutim merupakan "Tanah Ajaib" atau Magic Land yang memiliki keberagaman etnis, terdiri dari sekitar 33 persen suku Jawa, 31 persen suku Bugis, serta suku Kutai, Dayak, dan suku-suku lainnya. Keberagaman tersebut menjadi salah satu kekayaan bagi Kutim, oleh sebab itu ia menekankan interaksi antar etnis melalui paguyuban. Paguyuban di Kutim merupakan sebuah kepercayaan yang dapat membantu mewujudkan keharmonisan dan kedamaian antar warga di Kutim. Ia berpendapat bahwa kebudayaan Indonesia senantiasa menghargai keberagaman dan keberadaan satu sama lain.

Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa Kutim memiliki keberagaman baik di daratan maupun di pedalaman. Kutim mempunyai segala potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembangunan daerah. Ia mengajak seluruh warga Kutim untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan saling berkontribusi dalam memajukan Kutim menuju arah yang lebih baik. Bupati Ardiansyah berpendapat bahwa tidak ada halangan atau rintangan yang tidak dapat diatasi untuk bersama-sama membangun Kutim.