Pemkab Kutim Melalui DPPPA Kabupaten Kutai Timur Menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Perempuan
saat ini partisipasi perempuan dalam politik di Indonesia masih di bawah 30%. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan partisipasi perempuan agar pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial dapat terwujud.

Balikpapantv.co.id, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi perempuan di Gedung Serba Guna (GSG) Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta, pada hari Kamis (02/11/2023).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Staf Ahli Bupati Kutai Timur Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan, Sulastin serta dihadiri oleh Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Kutai Timur, Asti Mazar, beberapa anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur lainnya.
Kegiatan sosialisasi ini diadakan dalam bentuk seminar dengan menghadirkan beberapa narasumber, seperti motivator, Sherty Annavita Rahmi, dosen ilmu politik Universitas Indonesia, Chusnul Mar'iyah, dan speaking trainer, Zulfatun Mahmuda.
Sulastin pada sambutannya menjelaskan bahwa kesadaran untuk berpartisipasi politik merupakan aspek penting dalam tatanan negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas dari adanya modernisasi politik yang berkelanjutan.
Pada era reformasi ini telah memberikan ruang baru bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam bidang politik. Sejumlah undang-undang telah diberlakukan yang mengharuskan kehadiran kaum perempuan dalam suatu kegiatan atau komite. Karena itu Staf Ahli Timur Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan ini menekankan pentingnya membentuk kesadaran yang perlu diformalkan dalam berpolitik bagi kaum perempuan.
Sulastin menambahkan bahwa saat ini partisipasi perempuan dalam politik di Indonesia masih di bawah 30%. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan partisipasi perempuan agar pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial dapat terwujud.
"Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30 persen. Penting untuk adanya peningkatan partisipasi perempuan agar pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial," ucapnya.
Dengan kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi perempuan ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas dan mendorong representasi keterwakilan perempuan dalam politik, terutama dalam konteks demokrasi yang memberikan hak yang sama bagi perempuan dalam menyuarakan aspirasi mereka sebagai manifestasi dari hak-hak politiknya. Pada kesempatan ini, Sulastin mengajak seluruh perempuan untuk tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan wawasan dalam politik. Ia berharap bahwa setelah mengikuti seminar ini, peran kaum perempuan dalam dunia politik dapat meningkat.
"Pada 2024 kelak, keterwakilan perempuan di parlemen harus terisi penuh. Perempuan dalam politik bisa menjadi pengawal dalam diskusi politik karena perempuan memiliki kapasitas yang bisa menjadi filter," tuturnya.
Sulastin berharap setelah mengikuti seminar ini, peran kaum perempuan dalam dunia politik dapat meningkat dan kaum perempuan bisa lebih aktif dan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pengambilan keputusan politik di masa depan.
"Sehingga dapat mengubah citra tentang politik yang selama ini diasumsikan sebagai hak monopoli kaum lelaki. Perempuan juga memiliki hak untuk berkiprah dalam bidang politik, untuk itu perlu adanya pendidikan politik bagi perempuan agar visi Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua dapat tercapai," tutupnya (ADV DISKOMINFOPERSTIK 15).