Pemakaian Kartu Kredit Provinsi Kaltim Didominasi Masyarakat Kota Balikpapan.
Jika dilihat dari sisi nominal transaksi, Kota Minyak memiliki porsi sebesar 37 persen. Sementara, Samarinda sebesar 33 persen. Selanjutnya, Kutai Kartanegara dan Bontang masing-masing sebesar 8 persen dan 5 persen.

balikpapantv.co.id, SAMARINDA-Transaksi alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) kartu kredit tumbuh, dari sisi nominal maupun volume. Di Kaltim, Balikpapan menjadi kota paling banyak menggunakan kartu kredit. Selain kartu kredit, Kota Minyak juga mendominasi penggunaan kartu ATM atau debit.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, transaksi kartu kredit di Kaltim secara nominal tumbuh sebesar 54,83 persen (year on year/yoy). Nominal transaksi pada triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar Rp 662,93 miliar atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 550,97 miliar.
Sementara itu, volume transaksi kartu kredit pada triwulan I tahun 2023 tumbuh 31,83 persen (yoy). Volume transaksi pada triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar 602,529 ribu atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 553,59 ribu transaksi. “Secara spasial, transaksi kartu kredit di Kaltim masih didominasi oleh masyarakat Balikpapan,” ungkapnya, Kamis (24/8).
Dia menjelaskan, jika dilihat dari sisi nominal transaksi, Balikpapan memiliki porsi sebesar 54 persen. Sementara, Samarinda sebesar 33 persen. Disusul Bontang dan Kutai Kartanegara masing-masing sebesar 4 persen dan 3 persen.
Tak hanya nominal, jika dilihat dari sisi volume transaksi, Balikpapan memiliki porsi 52 persen. Sedangkan Samarinda sebesar 33 persen. Disusul Bontang dan Kutai Kartanegara masing-masing 5 persen dan 3 persen. “Itu mengindikasikan Balikpapan dan Samarinda masih menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi kartu kredit,” ungkapnya.
Menurutnya, selain kartu kredit pada triwulan I tahun 2023, nominal transaksi kartu ATM/debit mengalami pertumbuhan. Namun, secara volume transaksi kartu ATM/debit mengalami kontraksi. Transaksi kartu ATM/debit di Kaltim secara nominal pada triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 7,47 persen (yoy).
Nominal transaksi pada triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar Rp 2,46 triliun atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya Rp 2,92 triliun. Sementara itu, volume transaksi kartu ATM/debit pada triwulan I tahun 2023 mengalami kontraksi 27,08 persen (yoy). Volume transaksi pada triwulan I tahun 2023 tercatat sebesar 3,22 juta transaksi atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya 3,59 juta transaksi.
“Itu sejalan dengan beralihnya masyarakat dalam menggunakan layanan proprietary channel dalam bertransaksi, karena lebih mudah dan efisien dalam digunakan untuk transaksi retail,” katanya.
Lebih lanjut jika dilihat secara spasial, transaksi kartu ATM/debit di Kaltim juga didominasi oleh Balikpapan. Jika dilihat dari sisi nominal transaksi, Kota Minyak memiliki porsi sebesar 37 persen. Sementara, Samarinda sebesar 33 persen. Selanjutnya, Kutai Kartanegara dan Bontang masing-masing sebesar 8 persen dan 5 persen.
Jika dilihat dari sisi volume transaksi, Balikpapan memiliki porsi 34 persen. Sedangkan Samarinda 33 persen. Selanjutnya, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur masing-masing 10 persen dan 6 persen. “Sehingga, tidak hanya kartu kredit, Balikpapan juga menjadi penggerak pertumbuhan transaksi kartu debit,” pungkasnya.