Outfit Pemilu Bisa Dongkrak Industri Tekstil Dalam Negeri
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana Mengatakan, Tahun Politik Kali Ini Berpotensi Mendatangkan Benefit Bagi Pelaku Industri Tekstil.
Balikpapantv.co.id, JAKARTA- Musim Pemilu yang akan digelar pada tahun 2024 diprediksi akan memiliki potensi dan peluang yang besar untuk indutri tekstil domestic atau dalam negeri,meskipun begitu banyak kalangan pengusaha memiliki sentiment pesimistis dengan memprediksi musim pemilu tidak akan terlalu maksimal dirasakan oleh industry tekstil karena masih tertekannya kondisi indsutri dalam negeri karena produk impor.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana menjelaskan jelang tahun politik dapat mendatangkan keuntungan bagi pengusaha tekstil meski yang terdongkrak adalah dari kategori yang memiliki segment kaos.
Permintaan dari dalam negeri yang memiliki potensi naik adalah harapan yang di tunggu-tunggu oleh pengusaha tekstil untuk kinerjanya, dikarenakan sudah dua tahun terakhir ini hari lebaran menjadi factor peningkatan yang besar dan tinggi namun belum bisa memulihkan penjualan.
Namun ditambahkan oleh Danang kondisi ekspor yang melemah juga menjadi factor dan indicator yang harus dihadapi pelaku usaha. Masih menurut Danang,kebutuhan luar negeripun belum menunjukan trend perbaikan yang positif serta signifikan,apalagi Negara-negara pembeli utama garment Indonesia masih mengalami permasalahan ekonomi. Seperti Eropa, Amerika, beberapa negara di Asia, mereka juga sedang tidak memiliki pertumbuhan yang bagus,” ucapnya.
Pendapat lain juga datang dari Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja yang mengatakan, 70 persen hasil produksi dan produksi tekstil (TPT) dalam negeri masih dipasarkan di dalam negeri yang bisa mengakibatkan banjir impor dan membuat TPT menjadi terpuruk.
“Saat ini industri TPT tidak dapat berharap banyak pada permintaan luar negeri, akibat perekonomian negara tujuan sektor tekstil seperti Amerika Serikat dan Eropa masih terpuruk imbas perang Rusia-Ukraina,” bebernya.