Menteri Israel Mengancam Menggunakan Senjata Nuklir di Gaza dan Rusia bereaksi
Pernyataan rasialis Menteri Israel Eliyahu telah terungkap. Dia tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tapi juga menegaskan realitas pandangan rasis yang menjijikkan terhadap rakyat Palestina,

balikpapantv.co.id- Kementerian Luar Negeri Rusia telah menanggapi pernyataan dari Menteri Israel, Amihay Elihayu, yang mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Gaza. Elihayu sebelumnya tidak puas dengan pembalasan Israel yang terhadap Palestina. Dalam sebuah wawancara radio, Elihayu mengaku bahwa penggunaan bom atom di Gaza merupakan salah satu opsi. Pernyataannya telah menimbulkan kehebohan di seluruh dunia, termasuk di Rusia. Meski Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberhentikan Elihayu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa pernyataan tersebut telah memicu spekulasi tentang senjata nuklir yang dimiliki oleh Israel. Dilansir dari Reuters.
“Hal ini menimbulkan banyak pernyataan,” ujar Zakharova.
Menurut Zakharova, tampaknya Israel tidak secara terbuka mengakui keberadaan senjata nuklir mereka. Zakharova juga mencoba mempertanyakan mengapa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Inspektur Nuklir Internasional tidak memberikan kecaman atas hal ini. Pernyataan tersebut telah menerima kecaman dari negara-negara Arab dan Amerika Serikat. Bahkan pejabat AS menyebut pernyataannya itu tidak pantas.
"Pernyataan rasialis Menteri Israel Eliyahu telah terungkap. Dia tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tapi juga menegaskan realitas pandangan rasis yang menjijikkan terhadap rakyat Palestina," bunyi pernyataan bersama Liga Negara-negara Arab.
"Jelas itu adalah pernyataan yang tidak pantas dan perdana menteri telah sangat jelas mengatakan bahwa dia (Eliyahu) tidak bicara atas nama pemerintah," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS.
Situasi di Jalur Gaza tetap tegang sejak 7 Oktober 2023 dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Kementerian Kesehatan Palestina telah mengumumkan bahwa serangan di wilayah tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 warga, termasuk 4.104 anak, 2.641 wanita, dan 611 orang lanjut usia. Selain itu, 25.408 orang lainnya juga melaporkan terluka karena perang ini. Meskipun ada desakan dari berbagai negara dan otoritas untuk menghentikan pertempuran, Israel tampaknya tidak mengindahkannya dan masih terus memborbardir Gaza.