Kerusuhan Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe: Sebuah Luka yang Belum Sembuh

Kerusuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe dapat dilihat sebagai sebuah luapan emosi dari masyarakat Papua yang merasa kehilangan. Mereka marah dan kecewa dengan kondisi Papua yang masih belum sejahtera.

Kerusuhan Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe: Sebuah Luka yang Belum Sembuh
Iringan arak-arakan jenazah Lukas Enembe

balikpapantv.co.id, PAPUA - Kerusuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe di Jayapura, Papua, pada Kamis (28/12/2023) lalu, telah menyita perhatian publik. Kerusuhan tersebut menyebabkan 14 orang luka-luka, satu mobil warga dibakar, lima kendaraan mengalami kerusakan berat, dan dua bangunan rusak.

Kerusuhan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya konflik di Papua. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, kerusuhan tersebut juga dapat dilihat sebagai sebuah luka yang belum sembuh dari Papua.

Lukas Enembe merupakan salah satu tokoh politik Papua yang cukup disegani. Ia menjabat sebagai Gubernur Papua selama dua periode, dari tahun 2013 hingga 2023. Selama masa jabatannya, Lukas Enembe dikenal sebagai sosok yang pro-OAP dan pro-Papua.

Kepergian Lukas Enembe tentu menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Papua. Banyak orang Papua yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang membela kepentingan mereka.

Kerusuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe dapat dilihat sebagai sebuah luapan emosi dari masyarakat Papua yang merasa kehilangan. Mereka marah dan kecewa dengan kondisi Papua yang masih belum sejahtera.

Kerusuhan tersebut juga dapat dilihat sebagai sebuah simbol dari konflik yang masih berkepanjangan di Papua. Konflik tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian materi.

Kerusuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe merupakan sebuah peristiwa yang tragis. Namun, peristiwa tersebut juga dapat menjadi momentum untuk merefleksikan kondisi Papua yang masih belum sejahtera.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan konflik di Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Dengan demikian, kerusuhan seperti yang terjadi pada Kamis lalu tidak akan terulang kembali.