Juara 1 Diare, Juara 2 Radang Paru-Paru, Juara 3 Demam Berdarah Dengue, Itulah Urutan Penyakit Di Kabupaten Paser.

Mayoritas penyakit di Paser, paling banyak kasus diare, kedua radang paru-paru dan demam berdarah dengue (DBD).

Juara 1 Diare,  Juara 2 Radang Paru-Paru, Juara 3 Demam Berdarah Dengue, Itulah  Urutan Penyakit Di Kabupaten Paser.
Orang tua harus dapat segera memahami gejala-gejala penyakit yang dialami pada anak untuk menghindari penyakit yang berbahaya seperti diare.

balikpapantv.co.id, BALIKPAPAN- Sebulanan ini penyakit diare menjadi penyakit yang banyak di derita oleh anak-anak di Kabupaten Paser. Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser, dr Ahmad Hadiwijaya, SpA, MKes, penyebabnya adalah musim buah-buahan di Paser.

Diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan. Pengobatan utama diare adalah mencegah dehidrasi.

"Saat ini penyakit Diare pada balita dan anak yang paling banyak dialami di Paser," kata dr Hadiwijaya, Senin (17/7).

Mayoritas penyakit di Paser, paling banyak kasus diare, kedua radang paru-paru dan demam berdarah dengue (DBD). Dr Hadiwijaya mengimbau kepada orang tua agar perlu memperhatikan gejalanya dan segara ke RSUD atau ke klinik terdekat jika keadaan anak semakin memburuk.

"Orang tua harus dapat segera memahami gejala-gejala penyakit yang dialami pada anak untuk menghindari penyakit yang berbahaya seperti diare ini," ujarnya.

Dijelaskannya, untuk penyakit diare apabila bab anak encer dan lebih tiga kali dalam sehari, angkah awal adalah dengan penuhi kandungan cairan anak dan kemudian membawa anak ke klinik terdekat atau ke RSUD. Sedangkan, untuk penyakit radang paru-paru  apabila anak memiliki gejala batuk pilek, demam, disertai sesak nafas maka secepatnya bawa ke rumah sakit.

"Jangan ditunda untuk segera membawa ke klinik atau RSUD jika gejala yang dialami oleh anak semakin parah," pintanya. dr Hadiwijaya menambahkan, untuk penyakit DBD saat musim penghujan seperti saat ini harus perlu mewaspadai sebab sepanjang tahun kasus DBD selalu ada meski tidak terlalu banyak.

Penyakit DBD sendiri memiliki gejala demam tinggi hingga empat hari dan anak lebih rewel dari biasanya seperti sulit tidur, menolak untuk makan dan sering menangis dari biasanya. "Yang membahayakan itu jika telah terjadi pendarahan dari gusi atau hidung, kulit timbul bintik-bintik merah dan muntah, maka segerakan periksakan ke unit kesehatan terdekat,"pungkasnya