Israel Gempur Gaza: 70 Masjid dan 7 Gereja Hancur, 22 Rumah Sakit Lumpuh, PBB Ingatkan Tak Ada Tempat yang Aman

kelompok pejuang Palestina Hamas pada hari Minggu (12/11) mengimbau PBB dan masyarakat internasional agar segera mengambil tindakan membawa bantuan bahan bakar ke Jalur Gaza untuk memastikan operasional rumah sakit dan menyelamatkan anak-anak. Kekurangan bahan bakar membuat rumah sakit menjadi tempat penderitaan pasien, bayi-bayi prematur, dan tenaga medis yang terperangkap di dalamnya.

Israel Gempur Gaza: 70 Masjid dan 7 Gereja Hancur, 22 Rumah Sakit Lumpuh, PBB Ingatkan Tak Ada Tempat yang Aman
Serangan Israel yang menewaskan lebih dari 11.000 orang di Gaza, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita. Jumlah korban luka-luka mencapai 28.200, dengan 70 persen di antaranya merupakan anak-anak dan wanita. 

balikpapantv.co.id –serangan yang dikerahkan Israel rupanya bukan hanya menargetkan Hamas, melainkan juga bertujuan untuk memusnahkan seluruh infrastruktur di Kota Gaza.

Informasi mutakhir mengungkapkan bahwa sebanyak 22 rumah sakit terpaksa menghentikan operasional mereka.

Di samping rumah sakit, Israel pun menyerang tempat peribadahan, yang meliputi sekitar 70 masjid yang hancur total, 153 lainnya mengalami kerusakan, serta 7 gereja yang rusak berat.

Mengenai laporan dari Antaranews, Palestina menyampaikan bahwa 92 kantor pemerintahan dan 241 sekolah menjadi target serangan. 

Pelecehan dari Israel ini juga menimbulkan kerugian pada sektor pertanian Palestina, yang diperkirakan mencapai 180 juta dolar AS atau kira-kira Rp 2,82 triliun, dengan lebih dari seperempat lahan pertanian yang mengalami kehancuran.

Beberapa pohon buah-buahan yang terhapus, serta seluruh industri peternakan, unggas, dan perikanan yang dirusak. 

Di sisi lain, kelompok pejuang Palestina Hamas pada hari Minggu (12/11) mengimbau PBB dan masyarakat internasional agar segera mengambil tindakan membawa bantuan bahan bakar ke Jalur Gaza untuk memastikan operasional rumah sakit dan menyelamatkan anak-anak.

Kekurangan bahan bakar membuat rumah sakit menjadi tempat penderitaan pasien, bayi-bayi prematur, dan tenaga medis yang terperangkap di dalamnya.

Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, yang dalam unggahannya di X, menekankan bahwa tidak ada alasan untuk aksi perang di fasilitas kesehatan, yang mengakibatkan ketiadaan aliran listrik, makanan, air, serta penyerangan terhadap pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan.

 “Aksi Israel ini tidak masuk akal, layak dihukum dan harus segera dihentikan,” 

Serangan Israel yang menewaskan lebih dari 11.000 orang di Gaza, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita. Jumlah korban luka-luka mencapai 28.200, dengan 70 persen di antaranya merupakan anak-anak dan wanita. 

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyatakan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Kota Gaza”.

Saat ini, pihak tersebut menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil.

Dalam 37 hari terakhir, militer Israel telah melakukan serangan udara, darat, dan laut ke Jalur Gaza yang mengakibatkan penghancuran lingkungan pemukiman dan banyak korban sipil.