Inovasi PLN Sediakan Layanan REC di Batam Menjadi Instrumen Pendorong Daya Saing Industri

Melalui layanan REC, pelaku industri mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan sumber energi yang bersih dalam operasional bisnisnya. Sebelumnya, PT PLN (Persero) dan PLN Batam menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership yang dilakukan oleh Executive Vice President (EVP) Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN Nayusrizal dengan Direktur Utama PLN Batam M. Irwansyah Putra, disaksikan oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti di Jakarta pada tanggal 8 Desember.

Inovasi PLN Sediakan Layanan REC di Batam Menjadi Instrumen Pendorong Daya Saing Industri
Kerja sama layanan REC di PLN Batam menjadi pilot project dengan mekanisme partnership.

balikpapantv.co.id,JAKARTA-PLN Batam, anak usaha PT PLN (Persero), telah menyediakan layanan energi bersih melalui Renewable Energy Certificate (REC) bagi sektor industri dan retail di Batam, Kepulauan Riau. Penyediaan layanan sertifikat energi terbarukan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri di wilayah Batam dan seluruh negara.

Melalui layanan REC, pelaku industri mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan sumber energi yang bersih dalam operasional bisnisnya. Sebelumnya, PT PLN (Persero) dan PLN Batam menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership yang dilakukan oleh Executive Vice President (EVP) Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN Nayusrizal dengan Direktur Utama PLN Batam M. Irwansyah Putra, disaksikan oleh Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti di Jakarta pada tanggal 8 Desember.

Edi menerangkan bahwa kerja sama layanan REC di PLN Batam menjadi pilot project dengan mekanisme partnership. Saat ini, permintaan REC dari industri terus meningkat bahkan mencapai 10 kali lipat dibandingkan tahun 2021.

“Saat ini terdapat 300 _corporate buyer_ yang sudah mempercayakan kebutuhan pengurangan emisi karbon dari penggunaan listriknya melalui REC, dengan realisasi hingga November 2023 mencapai 5,15 TWh. Dengan REC, pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” ujar Edi.

Lima pembangkit sudah terdaftar untuk memenuhi permintaan REC dari pembeli korporat, dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta REC per tahun. Antara lain, PLTP Kamojang 140 MW dengan kapasitas produksi 993 GWh per tahun, PLTA Bakaru 130 MW dengan kapasitas produksi 896 GWh per tahun, PLTP Lahendong 80 MW dengan kapasitas produksi 700 GWh per tahun, PLTP Ulubelu 110 MW dengan kapasitas produksi 720 GWh per tahun, serta PLTM Lambur 2x4 MW dengan kapasitas 20 GWh per tahun.

Direktur Utama PLN Batam, M. Irwansyah Putra, mengatakan bahwa PLN Batam sebagai anak perusahaan PLN berkomitmen mendukung transformasi PLN dan transisi energi. PLN Batam akan melakukan pengembangan produk layanan penurunan emisi karbon (carbon reduction), salah satunya adalah sertifikat energi terbarukan atau REC, sebagai upaya mendukung komitmen mencapai net zero emissions pada 2060.

Irwansyah menyebut hal ini sebagai milestone dan terobosan layanan kepada konsumen untuk menjawab kebutuhan industri Batam. Penggunaan energi hijau dalam produksi diharapkan membuat produk Indonesia naik kelas di pasar internasional.