Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun: Rizal Ramli Tutup Usia, Indonesia Kehilangan Ekonom Senior 

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun: Rizal Ramli Tutup Usia, Indonesia Kehilangan Ekonom Senior 
Berdasarkan berita yang beredar, Rizal Ramli memiliki riwayat penyakit diabetes. Rizal Ramli, yang juga dikenal dengan sebutan 'rajawali ngepret' atau Raja Ngepret

balikpapantv.co.id - Berita duka datang dari dunia ekonomi Indonesia setelah Ekonom senior Rizal Ramli dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024) malam.

Pemberitaan ini disampaikan oleh Tri Wibowo, staf Rizal Ramli melalui pesan di WhatsApp. Dalam pesannya, Tri Wibowo menuliskan kalimat, "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB."

Di dalam pesan tersebut, keluarga Rizal Ramli juga memohon maaf apabila semasa hidupnya, Rizal Ramli melakukan kesalahan.

"Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya," demikian pesan tersebut.

Sebelum meninggal dunia, Rizal Ramli dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun penyebab kematian beliau masih belum diketahui secara pasti. Berdasarkan berita yang beredar, Rizal Ramli memiliki riwayat penyakit diabetes. Rizal Ramli, yang juga dikenal dengan sebutan 'rajawali ngepret' atau Raja Ngepret, merupakan seorang mantan tokoh pergerakan mahasiswa, ahli ekonomi, dan politisi Indonesia.

Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, MA lahir pada 10 Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat. Ia menikah untuk pertama kalinya dengan Herawati Moelyono, akan tetapi ia ditinggal pergi oleh istrinya karena meninggal dunia. Rizal Ramli kemudian menikah lagi untuk kedua kalinya dengan Marijani, namun ia juga kehilangan pasangan hidupnya karena sang istri meninggal dunia akibat kanker, sama seperti istri pertamanya. Rizal Ramli dikaruniai tiga orang anak, yaitu Daisy Orlana Ramli, Dipo Satria Ramli, dan Dhitta Puti Saraswati Ramli.

Rizal Ramli menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain dikenal sebagai seorang aktivis yang kritis saat berkuliah, ia bahkan pernah dipenjara oleh rezim Presiden Soeharto di masa Orde Baru.

Meskipun sibuk sebagai seorang aktivis, pada usia 36 tahun, Rizal Ramli berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di Boston University, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan tertentu dan meraih gelar doktor. Setelah merampungkan pendidikannya di Amerika Serikat, Rizal Ramli kembali ke Indonesia.

Beliau kemudian mendirikan ECONIT Advisory Group bersama dengan rekan-rekan ekonom lainnya. Lembaga yang didirikannya selalu kritis dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang berkuasa. Di samping itu, Rizal Ramli juga berprofesi sebagai dosen Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Setelah runtuhnya rezim Orde Baru, Rizal Ramli mulai menduduki berbagai jabatan strategis di pemerintahan. Pada era Presiden Abdurrahman Wahid tahun 2000, Rizal Ramli diangkat menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog), Menko Perekonomian, dan Menteri Keuangan, serta memimpin selama 15 bulan.

Selanjutnya, pada Agustus 2000, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menggantikan Kwik Kian Gie. Namun, pada tanggal 12 Juni 2001, posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian digantikan oleh Gus Dur dan ia dipindahkan ke posisi Menteri Keuangan.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rizal Ramli dipercaya menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk pada tahun 2006 sampai 2008. Terakhir, pada era pemimpin Jokowi, ia diberi amanah sebagai Presiden Komisaris Bank BNI dan Menteri Koordinator Maritim. Namun sayangnya, Rizal Ramli kemudian direshuffle oleh Presiden Jokowi.