HUT KUTIM KE 24 DARI BERBAGAI SUDUT PANDANGAN KALANGAN WARGA
Peran pemuda jagan hanya sebatas menghabiskan uang rakyat yang dikucurkan kepada mereka, tapi minim menyajikan alternative – alternatif untuk persoalan masyarakat

Balikpapantv.co.id, SANGATTA – Pada Hari UlangTahun Kabupaten Kutai Timur yang ke 24 pada tanggal 12 Oktober tahun 2023 lalu disambut dengan berbagai gelar kegiatan dari UMKM di kecamtan - kecamatan, pagelaran seni dan budaya, pertandingan olahraga dan puncaknya dengan gelar upacara di Lapangan kantor Bupati Kutai Timur.
Di balik meriahnya perayaan HUT ke 24 Kutai Timur yang mengusung tema 'Bersatu Untuk Maju, Sejahtera Untuk Semua', terbersit sejumlah harapan warga Kutai Timur baik dari kalangan aktivis pekerja maupun dari warga biasa atau pedagang pinggiran.
Andre dari organisasi pekerja Konggres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kabupaten Kutai Timur memiliki pandangan dan harapan terhadap HUT Kutai Timur ini terutama di dunia pemuda.
Andre memiliki pandangan bahwa pemberdayaan dan pembinaan terhadap masyarakat harus menjadi pelopor untuk mendorong kreativitas dan inovasi. Berani melakukan terobosan sesuai arah prioritas kebijakan daerah maupun pusat.
Ketua Kasbi Kutim ini berpandangan bahwa para pemuda juga harus diberikan peran dalam mengawal kebijakan maupun pembangunan Kabupaten Kutai TImur bukan hanya sekedar tambahan.
“Pemuda berikan peran, bukan tambahan atau bukan pemuda dijadikan objek dalam pembangunan tapi sebagai subjek.” Kata Andre.
Saat ini kondisi hubungan pemuda dan kekuasaan masih di permukaan saja. Peran pemuda masih sebatas pembantu, tidak diberikan peran penuh untuk mengeksplorasi dirinya.
“peran pemuda jagan hanya sebatas menghabiskan uang rakyat yang dikucurkan kepada mereka, tapi minim menyajikan alternative – alternatif untuk persoalan masyarakat,” tegas Andre.
“jangan karena tanpa hibah, tidak ada agenda kegiatan atau pergerakan atau kalaupun ada jangan sebatas menghabiskan uang sebatas seremonial dan sisanya berebut foto selfie dengan pejabat hanya sekadar eksistensi’” ucap Andre.
Harapan dari Aktivis Pekerja ini untuk Kutai Timur ke depannya adalah Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk lebih ramah terhadap pekerja yang bekerja di Kabupaten Kutai Timur. Ramah dalam hal hak – haknya yang seringkali terabaikan di tempatnya bekerja, ramah dalam perlindungan pekerja, baik secara bantuan hukumnya.
Arkadius yang sering dipanggil Arka seorang aktivis pekerja yang berdomisili di Kaliorang memiliki harapan untuk Kutai Timur ke depannya harus lebih baik lagi dalam berbagai hal.
“Kalau harapan kita sebagai masyarakat Kutai Timur, semoga Kutai Timur kedepannya lebih baik lagi. Pemimpin Kutai Timur ke depannya jangan hanya berprioritas kepada pembangunan saja, tapi juga manusianya juga harus dibangun terutama darisegi pendidikan sehingga ada regenerasi untuk pemimpin. Dan satu lagi hal seluruh pemerintahan kutai timur mulai dari pimpinan kabupaten sampai ke tingkat RT harus transparan dan terbuka kepada masyarakat nya kalau mau perubahan dan perbaikan kutai timur kedepan yang lebih baik,” ucap Arka.
Dari beberapa pedagang pinggiran atau pasar tumpah di sekitaran Sangatta juga berpandangan untuk Kabupaten Kutai Timur yang sekarang sudah lebih maju walau masih banyak hal yang harus diperbaiki baik infrastrukturnya seperti jalan ke kecamatan – kecamatan.
“Semoga Kutai Timur bisa lebih maju lagi mas, dan program untuk bantuan UMKM nya pedagang lumayan terbantu,” kata seorang pedagang di jalan inpres menuju pasar induk.
“Kutai Timur sekarang, Alhamdulilah sudah jauh berubah terutama dan tidak sulit mencari barang kebutuhan. Walau masih ada gang – gang yang butuh diperbaiki,” kata Sella seorang warga sekitaran di Loa Mali.
Sodikin, (nama samaran) seorang Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Kabupaten Kutai Timur mewakili beberapa temannya juga memiliki harapan untuk mereka agar diperhatikan kesejahteraannya sebagai pekerja di Pemerintah dan lebih diutamakan untuk PPPK dengan pertimbangan pengabdian yang sudah bertahun- tahun di Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur.
Sedangkan dari Mahasiswa yang tergabung di Aliansi Masyarakat Menggugat dari berbagai organisasi Cipayung, saat berlangsung upacara HUT Kutim, turun aksi secara langsung untuk menyuarakan tentang berbagai tuntutan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur