Gantikan Pembangkit Diesel, PLN Operasikan 2 Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan Baru di Kalbar.
Melalui UIPKLB, PLN berhasil membangun 191 tower SUTT 150 kV Sandai-Incomer dan memberikan energi pada GI di Desa Muara Jekak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pembangunan ini juga mendukung program Dedieselisasi, untuk NET Zero Emission 2060. Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan ini akan memperkuat sistem kelistrikan andal dan efisien di berbagai daerah.

balikpapantv.co.id,JAKARTA- PLN memperkuat infrastruktur jaringan listrik untuk antar wilayah guna menekan penggunaan PLTD yang selama ini dimanfaatkan untuk wilayah terpencil. Melalui UIPKLB, PLN berhasil membangun 191 tower SUTT 150 kV Sandai-Incomer dan memberikan energi pada GI di Desa Muara Jekak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pembangunan ini juga mendukung program Dedieselisasi, untuk NET Zero Emission 2060. Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan ini akan memperkuat sistem kelistrikan andal dan efisien di berbagai daerah.
Menurut Darmawan, pada tahun 2024 akan dimulai pembangunan infrastruktur jaringan dengan menggunakan bahan bakar gas. Dengan beroperasinya infrastruktur seperti jaringan transmisi dan gardu induk, sistem kelistrikan akan semakin andal dan penggunaan bahan bakar berbasis fosil dapat ditekan.
Dijelaskan oleh Darmawan, pasokan listrik yang andal dapat mendukung kenyamanan dalam beraktivitas dan meningkatkan produktivitas masyarakat serta pelaku usaha. Sementara itu, General Manager PLN UIP KLB, Muhammad Dahlan Djamaluddin, menyatakan bahwa proyek energize jaringan infrastruktur SUTT dan GI PLN merupakan langkah maju dalam pencapaian keandalan listrik dalam sistem interkoneksi di seluruh Kalimantan. Dengan tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 90% dan TKDN infrastruktur GI hampir 70%, pembangunan infrastruktur ini akan meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik berkualitas.
“SUTT ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 90% dan infrastruktur GI dengan TKDN hampir 70% ini merupakan bagian dari pengembangan interkoneksi sistem kelistrikan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Melalui pembangunan infrastruktur ini akan meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik dengan kualitas yang lebih baik,“ terang Dahlan.
GI dilengkapi dengan transformator 30 MVA dan didukung oleh 191 tower SUTT 150 kV dengan panjang 129,762 kms. Proses pembangunan infrastruktur ini melibatkan sebelas desa, tiga kecamatan, dan dua kabupaten, yaitu Ketapang dan Kayong Utara.
"Penyelesaian proyek ini tentunya tak lepas juga karena adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah serta masyarakat sekitar proyek pembangunan, Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PLN sehingga proyek ini dapat selesai dengan baik,” ujar Dahlan.
PLN UIP KLB menargetkan penyelesaian pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan Barito dan Khatulistiwa, melalui proyek SUTT 150 kV Sandai-Tayan dan Kendawangan-Sukamara. Infrastruktur ini dapat memberikan dorongan positif pada sektor ekonomi dan investasi terutama di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi dan peluang bagi investor untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Wilayah Sandai, Sukadana, dan sekitarnya perlu pasokan listrik andal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
"Sebagai bagian dari proyek interkoneksi Kalimantan, tentunya wilayah Sandai dan Sukadana dan sekitarnya perlu pasokan listrik yang andal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," pungkas Dahlan.