Fatmawati Merasakan Manisnya Madu UMKM Dari Berjualan Emping Madu

Alhamdulillah dengan usaha ini juga saya bisa membantu suami untuk menyekolahkan anak-anak hinga mereka kuliah

Fatmawati Merasakan Manisnya Madu UMKM Dari Berjualan Emping Madu
Fatmawati pelaku UMKM Emping Madu

balikpapantv.co.id , SANGATTA -Tidak terasa sudah cukup lama Fatmawati (51) yang seorang ibu sekaligus seorang istri dalam menjalankan rumahan membuat camilan emping madu di kota Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim).

Usaha kecil skala rumahan ibu Fatmawati ini berada di Gang Rama,jalan Yos Sudarso 2, Sangatta Utara, Kabupaten Kutim, Kaltim. Beliau menjadi tulang punggung keluarga.

Memang Fatmawati sudah lama ingin mencoba menjalankan bisnis kecil-kecilan seperti halnya emping madu.Hitung-hitung untuk menambah kebutuhan dapur.Untungnya, usaha yang dijalankan oleh Ibu Fatmawati dapat menopang keuangan keluarga saat ini.

Sama seperti pelaku UMKM yang selalu terhambat pada sisi permodalan dalam mengembangkan usahanya. Dirinya pun menggunakan modal mandiri seadanya untuk menjalankan usaha kecilnya.

“Setiap ada orang yang pesan atau beli selalu saya sisihkan untuk kebutuhan dapur dan putaran modal usaha lagi, Alhamdulillah dengan usaha ini juga saya bisa membantu suami untuk menyekolahkan anak-anak hinga mereka kuliah,”ucapnya.

Emping madu dengan merk Dapoer Cinta memang menjadi produk unggulannya. Emping madu tersebut dibandrol dengan harga Rp50 ribu pertoplesnya. Sampai saat ini penjualan yang dilakukan hanya berdasarkan pesanan dari para konsumen saja.

Pesanan tersebut dibuat oleh ibu Fatmawati sendiri, dimulai dari proses produksi hingga pengemasan produk,untuk pemesanan emping madu sendiri terkadang sang suami, Anas Noerko (56) membantu mengantarkan pesanan para konsumen,namun jika sang suami ada kesibukan maka pengantaran barang akan dilakukan melalui kurir antar barang dalam kota Sangatta.

“Kalau ada pesanan yang harus di antar kadang suami saya yang antar jika dia tidak sibuk, jika sibuk ya saya gunakan jasa kurir untuk antar pesanan,” ujarnya.

Ibu Fatmawati adalah salah satu dari sekian banyak pelaku UMKM skala rumahan yang ada di kota Sangatta, Kutim. Diperlukan kemandirian dan kesabaran dalam melakukan usaha UMKM yang saat ini masih banyak kendala terutama kendala modal. Meskipun dirinya seringkali mengikuti pelatihan bimbingan yang dilakukan oleh pemkab Kutim, namun menurut dirinya sebagai pelaku UMKM, bahwa pelatihan bimbingan yang digelar oleh pemda Kutim masih jauh dari kata harapan bagi para pelaku UMKM skala rumahan.

“Pernah ikut bimbingan pelatihan dari pemkab, tapi habis pelatihan ya bingung karena tidak ada pendampingan. Yang diperlukan sih selain bimbingan dan pelatihan ya usaha bantuan modal dan pendampingan supaya maju,” tegasnya.

Dengan memesan di nomor WhatsApp 081250389167 dan melakukan pembelian produk usaha rumahan ibu Fatmawati, kita sudah berkontribusi bagi keberlangsungan UMKM yang selama ini masih dianggap bisnis kelas dua untuk bisa menjadi bisnis kelas satu.

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari pelaku UMKM yang sebelumnya pelaku UMKM skala rumahan bukanlah suatu profesi atau usaha yang dipandang, namun saat ini potensinya cukup baik bagi peningkatan perekonomian keluarga pelaku UMKM, tentunya melumpuhkan permodalan dan pendampingan kiranya masih perlu diperjelas bagi pengaturan kebijakan di pemerintahan .