Employee Volunteering Program PLN UIP KLT, Bantu Tekan Angka Stunting di Kaltim dan Kalsel

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyatakan bahwa dengan program ini, PLN menegaskan komitmennya untuk memberikan kesejahteraan bukan hanya melalui penyediaan tenaga listrik, tetapi juga melalui memberikan kesejahteraan dalam kehidupan sosial masyarakat. Pencegahan dan penangkalan kasus stunting menjadi topik utama dalam program EVP sehingga seluruh insan PLN UIP KLT akan terlibat secara langsung dalam program ini.

Employee Volunteering Program PLN UIP KLT, Bantu Tekan Angka Stunting di Kaltim dan Kalsel
Program yang diluncurkan pada 29 November lalu oleh Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto, bekerja sama dengan Rumah Zakat dalam pelaksanaannya.

balikpapantv.co.id,BALIKPAPAN- Stunting, yang tetap menjadi perdebatan di Indonesia, telah menjadi tugas dan tanggung jawab dari semua pihak untuk menekan angka pertumbuhan. PT PLN (Persero) turut serta dalam menekan pertumbuhan angka stunting dengan Employee Volunteering Program (EVP) PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT), yang melakukan kegiatan pencegahan dan penangkalan stunting di Kota Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Berau, dan Kota Banjarbaru.

Kegiatan yang dilakukan mencakup penyuluhan/edukasi mengenai stunting, pemenuhan kebutuhan gizi, hingga bantuan usaha mandiri. Sekitar 128 anak yang mengalami kondisi stunted, dan 74 ibu hamil yang memiliki kondisi Kurang Energi Kronis (KEK), menjadi target penerima manfaat.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyatakan bahwa dengan program ini, PLN menegaskan komitmennya untuk memberikan kesejahteraan bukan hanya melalui penyediaan tenaga listrik, tetapi juga melalui memberikan kesejahteraan dalam kehidupan sosial masyarakat. Pencegahan dan penangkalan kasus stunting menjadi topik utama dalam program EVP sehingga seluruh insan PLN UIP KLT akan terlibat secara langsung dalam program ini.

“Program Cekal Stunting di UIP KLT ini dilaksanakan mulanya berkat inisiasi dari Srikandi, dimana lokasi utamanya adalah di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda. Pada lokasi tersebut merupakan tempat dengan angka stunting nya cukup tinggi berdasarkan data dari RPJMD Provinsi Kaltim. Tetapi tidak hanya para Srikandi saja, seluruh insan PLN UIP KLT dapat terlibat juga, sehingga dampaknya juga dapat dirasakan oleh penerima manfaat di tempat lain,” tambah Raja.

Program yang diluncurkan pada 29 November lalu oleh Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto, bekerja sama dengan Rumah Zakat dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan tepat manfaat.

Raja menjelaskan bahwa selain melibatkan Rumah Zakat sebagai yayasan sosial, PLN UIP KLT juga melibatkan puskesmas di masing-masing lokasi untuk memonitor tumbuh kembang anak balita yang menjadi penerima manfaat. Diharapkan bahwa dengan bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, anak-anak tersebut dapat meningkatkan berat badannya sesuai dengan anjuran dari dokter.

Selain penyediaan bantuan pemenuhan gizi, program ini juga mencakup penyuluhan atau edukasi. Permasalahan anak yang malas makan seringkali menjadi masalah bagi orang tua, sehingga melalui kader-kader posyandu ini, diharapkan orang tua juga dapat lebih memahami cara mengatasi hal tersebut. Selain itu, permasalahan stunting juga dapat terjadi akibat kondisi perekonomian. Oleh karena itu, untuk lokasi yang berada di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, para orang tua dengan anak yang mengalami kondisi stunting mendapatkan bantuan usaha mandiri berupa media tanam. Diharapkan bahwa di wilayah tersebut, akan tercipta lingkungan Kebun Gizi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan dapat diperjualbelikan. Hal ini diharapkan dapat membantu memperbaiki perekonomian keluarga dan wilayah tersebut.

Aco, seorang dari orang tua yang menjadi penerima manfaat, memberikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap masyarakat dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada anaknya.

"Terima kasih kepada PLN UIP KLT atas bantuan nya kepada anak saya Zahra, semoga anak saya diberikan kesehatan dan dapat mengejar ketertinggalan berat badannya." 

Dalam semangat yang sama dengan Aco, Lurah Kariangau, Singgih Aji Wibowo, dan Kepala Puskesmas Kariangau, dr. Nur Ayu Hasanah, juga memberikan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap kesehatan warga Kariangau Balikpapan, terutama bagi balita yang mengalami stunting dan stunted. Dalam sambutannya, dr. Ayu menyampaikan terima kasih kepada PLN dan menyatakan bahwa kegiatan ini tepat sasaran. Baduta yang menerima bantuan merupakan rekomendasi dari puskesmas melalui pemeriksaan rutin, dan dengan program ini, kondisi stunting dapat dicegah dan ditangani dengan tepat.