Duh Gak Tega Korban Bullying di SDN 09 Jatimulya Diamputasi

Karena aksi bullying yang diderita oleh anaknya, Fatir harus menjalani operasi amputasi pada kakinya. Menurut dokter di RS Dharmais, tindakan operasi amputasi harus dilakukan karena kondisi kaki Fatir yang telah didiagnosis menderita kanker tulang setelah observasi terakhir.

Duh Gak Tega Korban Bullying di SDN 09 Jatimulya Diamputasi
Orang tua korban baru mengetahui kekerasan dan perundungan yang terjadi ketika anaknya tidak dapat bangun dari tempat tidur karena sakit pada kakinya.

balikpapantv.co.id- Seorang bocah berusia 12 tahun yang merupakan siswa SDN 09 Jatimulya, Bekasi, telah menjadi korban bullying oleh teman-temannya di sekolah. Korban bully tersebut adalah Fatir Arya Adinata. Akibat dari bullying tersebut, kakinya terpaksa diamputasi. Bullying yang dia alami telah terjadi sejak Februari 2023, menurut informasi yang diterima.

Diana Novita, orang tua Fatir, menjelaskan bahwa perundungan tersebut dilakukan oleh teman-teman di sekolahnya. Dia juga mengatakan bahwa saat itu anaknya sedang berjalan menuju kantin dan tiba-tiba ditendang dari arah belakang oleh temannya. Akibatnya, korban terjatuh dan mengalami luka di bagian handuk serta memar pada dengkulnya.

"Teman-temannya bukan menolong tapi justru menertawakan dan mengolok-olok. Anak saya juga diancam agar tidak melaporkan ke guru serta orangtuanya," ucap Diana, Selasa (31/10).

Bullying yang dilakukan oleh teman-teman korban terus berlanjut keesokan harinya. Orang tua korban baru mengetahui kekerasan dan perundungan yang terjadi ketika anaknya tidak dapat bangun dari tempat tidur karena sakit pada kakinya.

Ibu korban mengatakan bahwa awalnya anaknya enggan untuk menceritakan kejadian tersebut, tetapi setelah dipaksa akhirnya dia mengungkapkan aksi bullying yang dilakukan oleh teman-temannya.

Ibu korban juga mengakui bahwa dia telah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan juga keluarga pelaku.

Disayangkan bahwa aksi bullying tersebut hanya dianggap sebagai candaan antara teman-teman, padahal sangat merugikan dan melukai korban.

“Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk,” jelasnya.

Diana menjelaskan bahwa aksi bullying yang dilakukan oleh teman-temannya di kelas hanya dianggap sebagai candaan.

Diana mengatakan bahwa karena aksi bullying yang diderita oleh anaknya, Fatir harus menjalani operasi amputasi pada kakinya. Menurut dokter di RS Dharmais, tindakan operasi amputasi harus dilakukan karena kondisi kaki Fatir yang telah didiagnosis menderita kanker tulang setelah observasi terakhir.

Sebelumnya, ketika diperiksa di RS Hermina, hasilnya menyatakan bahwa anaknya mengalami infeksi pada bagian dalam kaki. Karena itu, sebelum menjalani tindakan operasi, mereka mencoba mencari second opinion dari sejumlah rumah sakit lain seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo. Namun, karena kondisi kaki Fatir yang semakin memburuk, tindakan amputasi pada kaki harus dilakukan dan akhirnya dirujuk ke RS Dharmais.

"Dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya," tutur Diana.