Dari Minimnya Wasit Hingga Penerapan VAR Pada Pertandingan Liga 1 2023-2024?

Menurut Tigor dengan minimnya wasit maka akan ada kemungkinan banyak wasit yang fisiknya tidak dipersiapkan dengan baik

Dari Minimnya Wasit Hingga Penerapan VAR Pada Pertandingan Liga 1 2023-2024?
penerapan VAR yang direncanakan akan digunakan pada Februari 2024

, BALIKPAPAN-Terdapat 18 wasit yang bertugas dalam pertandingan Liga 1 musim 2023-2024. Format yang digunakan pun saat ini adalah system regular series dan championship series yang menjadikan banyaknya jumlah pagelaran pertandingan.Yang awalnya hanya 306 pertandingan menjadi 314 pertandingan.

Manajer Borneo FC Samarinda Dandri Dauri saat dihubungi Jawa Pos sangat menyayangkan sedikitnya jumlah wasit di Liga 1 yang telah lolos seleksi. Hanya ada 27 wasit plus 1 wasit AFC Elite Referee dari 55 wasit Liga 1 musim 2023-2024 yang dinyatakan lolos tes. Dan ada 18 wasit yang akan ditugaskan pada Liga 1.

’’Yang jelas, hasil ini adalah sebuah kegagalan produk kaderisasi wasit. Kalau mengacu pada hasil itu, artinya bisa dipastikan Liga 1 kekurangan SDM wasit. Wasit berstandar FIFA seperti Thoriq M. Alkatiri juga harus punya regenerasi,’’ ujar Dandri.

Dandri mengatakan permasalahan tersebut harus dicarikan solusinya dan untuk wasit yang tidak lolos tes harus dibuatkan langkah yang strategis,maka dengan itu para wasit itu bisa mengejar ketertinggalannya.

’’Saya harap wasit di Indonesia punya kualitas bagus. Sebab, dalam sebuah pertandingan, wasit adalah instrumen yang paling vital,’’ tegasnya.

Penerapan VAR

Soal penerapan VAR yang direncanakan akan digunakan pada Februari 2024 disoroti oleh Chief Operating Officer (COO) RANS Nusantara FC Tigorshalom Boboy. Dengan sedikitnya jumlah wasit yang lolos tes,Tigor pun dihinggapi rasa pesimistis jika VAR bisa digunakan sesuai pada perencanaan awal.

’’VAR itu kan targetnya perlu 30 wasit tengah. Kalau wasit tengahnya hanya 18, bagaimana mencari (kekurangannya). Saya pesimistis VAR bisa dijalankan musim ini,’’ ucapnya.

Menurut Tigor dengan minimnya wasit maka akan ada kemungkinan banyak wasit yang fisiknya tidak dipersiapkan dengan baik.

’’Dalam tes kemarin, 80 persen adalah fitness test. Dan, itu berat banget. Kita harus bersyukur yang melakukan tes adalah orang Jepang,’’ ujarnya.