Bersinarnya Bank Sampah Unit Binaan PLN UIP KLT yang Mengubah Nasib Warga,Amintri Bangkitkan Peran Perempuan Menjaga Lingkungan

Ibu-ibu di Poktan PKK RT 17 Kelurahan Damai Baru mengumpulkan sampah dan Amintri menghidupkan kembali bank sampah di Mei 2023. BSU Selaras Alam didirikan setelah diskusi dengan kelurahan dan didukung oleh program pembinaan dari PLN UIP KLT. Dalam tempo singkat, bank sampah ini tumbuh dan memiliki 58 nasabah serta mendapat bangunan bank sampah di awal 2024. Program "Utang Sampah" dan insentif seperti minyak goreng diberikan untuk membantu mengatasi permasalahan tumpukan sampah serta menjadi sumber penghasilan bagi nasabah yang aktif bertransaksi.

Bersinarnya Bank Sampah Unit Binaan PLN UIP KLT yang Mengubah Nasib Warga,Amintri Bangkitkan Peran Perempuan Menjaga Lingkungan
Dengan bantuan pembinaan dari PLN UIP KLT, BSU Selaras Alam berhasil berkembang dan menjadi contoh yang baik dalam mengelola sampah. Amintri, selaku Ketua BSU, banyak diundang untuk menjadi pembicara dan mengisi pelatihan tentang pengelolaan sampah, baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun pendidikan.

balikpapantv.co.id- Pada awal 2022, ibu-ibu di Pembinaan Kelompok Kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Poktan PKK) RT 17 Kelurahan Damai Baru, Balikpapan Selatan menginisiasi gerakan mengumpulkan sampah rumah tangga yang masih bernilai rupiah. Ketika muncul lomba Clean, Green and Healthy (CGH) dari Pemerintah Kota Balikpapan pada Oktober 2022, kegiatan pengumpulan sampah oleh ibu-ibu Poktan PKK berhenti, tetapi pada Mei 2023 Amintri mengambil inisiatif untuk menghidupkan kembali bank sampah tersebut. 

Setelah diskusi dengan pihak kelurahan, Ketua Poktan PKK RT 17 memeroleh Surat Keputusan (SK) Pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) Selaras Alam. Dalam waktu singkat, BSU Selaras Alam menerima bantuan program pembinaan BSU dari PLN UIP KLT yang meliputi alat tulis kantor, buku tabungan, timbangan, komposter anaerob, keranjang takakura, sarung tangan, bor listrik, perangkat, dan bahan pembuatan sabun. Dengan bantuan ini, BSU Selaras Alam tumbuh dan memiliki 58 nasabah.

“Lalu di awal 2024, BSU Selaras Alam difasilitasi bangunan bank sampah yang hingga saat ini kami tempati. Selain bangunan pendampingan terus dilakukan dengan memberikan pelatihan mengompos, membuat sabun, membuat ecobrick dan hal lain agar bisa profesional menjalankan usaha bank sampah ini. Sangat luar biasa,” ucapnya.

Dengan bantuan pembinaan dari PLN UIP KLT, BSU Selaras Alam berhasil berkembang dan menjadi contoh yang baik dalam mengelola sampah. Amintri, selaku Ketua BSU, banyak diundang untuk menjadi pembicara dan mengisi pelatihan tentang pengelolaan sampah, baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun pendidikan. Selain itu, ia dan kelompok aktifnya menyalurkan produk olahan sampah sebagai aksi sosial dan mempromosikan bank sampah.

 Jumlah nasabah BSU Selaras Alam meningkat menjadi 74 orang, bahkan sampai di RT lain dan luar Kelurahan Damai Baru. Di sisi lain, General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menambahkan bahwa, setelah dua tahun program pembinaan, BSU binaan berhasil mengurangi 12,36 Ton sampah anorganik dan memiliki beberapa inovasi pengelolaan sampah. Hingga Maret 2024, total jumlah nasabah di 4 BSU mencapai 240.

“Yang menarik, pada program BSU yang dipromosikan PLN UIP KLT ini adalah adanya aktivitas selain pengelolaan sampah anorganik saja melalui penimbangan, tetapi ada juga aktivitas pengolahan sampah organik sehingga tidak ada sampah yang akan terbuang sia-sia,” jelas Raja.

Salah satu bentuk inovasi dari BSU Selaras Alam adalah program menabung sampah. Melalui program "Utang Sampah", anggota dapat mengambil pinjaman yang kemudian dapat dibayar dengan sampah atau dicicil dengan sampah. Selain itu, BSU juga memberikan insentif berupa sembako, seperti minyak goreng, kepada nasabah yang aktif dan rajin bertransaksi. 

Raja berharap bahwa inisiatif seperti yang dilakukan oleh Ibu Amintri akan membantu mengubah pandangan bahwa sampah bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan dan membantu mengatasi permasalahan tumpukan sampah.