Alhamdulillah…Sektor Jasa Keuangan Kaltim Dalam Kondisi Stabil

Per Juni 2023, kinerja perbankan di Kaltim menunjukkan angka pertumbuhan positif, tecermin dari peningkatan aset dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing tumbuh sebesar 17,06 persen dan 17,25 persen (year on year/yoy).

Alhamdulillah…Sektor Jasa Keuangan Kaltim Dalam Kondisi Stabil
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, tren aset perbankan di Kaltim terus meningkat.

balikpapantv.co.id, SAMARINDA- Sektor jasa keuangan Kaltim hingga Juni 2023 dalam kondisi stabil, positif dengan profil risiko yang terjaga. Sektor ini juga berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah, seperti ditunjukkan pada angka intermediasi perbankan dan piutang pembiayaan yang terus meningkat.

Per Juni 2023, kinerja perbankan di Kaltim menunjukkan angka pertumbuhan positif, tecermin dari peningkatan aset dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing tumbuh sebesar 17,06 persen dan 17,25 persen (year on year/yoy).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, tren aset perbankan di Kaltim terus meningkat. Pada posisi Juni 2023 tercatat sebesar Rp 164,95 triliun atau meningkat sebesar 17,06 persen (yoy) dari posisi Juni 2022.

Tren total DPK perbankan di Kaltim juga meningkat. Pada posisi Juni 2023 tercatat sebesar Rp 153,31 triliun atau meningkat sebesar 17,25 persen (yoy) dari Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 130,74 triliun. Komposisi DPK di Kaltim didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar Rp 111,4 triliun atau sebesar 72,7 persen dari total DPK.

“Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19, pemulihan dunia usaha semakin terlihat, dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat pada kredit lokasi bank dan lokasi proyek pada bulan Juni 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 12,78 persen dan 16,34 persen (yoy),” ungkapnya, Jumat (11/8).

Menurutnya, penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp 83,9 triliun, tumbuh dibandingkan posisi Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 74,39 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp 172,48 triliun, juga tumbuh dibandingkan posisi Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 148,25 triliun.

“Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan didominasi oleh kredit pada sektor produktif, yaitu investasi dan modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Kaltim mempunyai potensi yang menjanjikan dan sangat positif di mata para investor,” jelasnya.

OJK Kaltim berharap, pertumbuhan perbankan ini dapat bisa sustain atau berkelanjutan sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Kaltim. Karena itu, kepada perbankan diharapkan dapat tetap menjaga pertumbuhan ini dengan mengedepankan praktik-praktik perbankan yang sehat. “Kami optimis proyeksi pertumbuhan ekonomi Kaltim di semester 2 tahun ini akan terus menunjukkan tren positif dan akan meningkat jika dibandingkan secara tahunan,” pungkasnya.